Ilmuwan Nuklir Iran Tewas dalam Serangan Israel Terhadap Iran

Ilmuwan Nuklir Iran Tewas dalam Serangan Israel Terhadap Iran





,


Jakarta


– Serangan udara

Israel

pada Jumat dinihari, 13 Juni 2025, menghantam sejumlah target strategis dan militer di Iran, menewaskan para komandan penting dan ilmuwan nuklir utama negara itu.

Media Iran melaporkan bahwa sasaran utama serangan mencakup kediaman sejumlah komandan tinggi Angkatan Bersenjata Iran dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), serta Fasilitas Pengayaan Uranium Natanz, yang merupakan fasilitas pengayaan utama Iran. Serangan juga menyasar tempat tinggal para ilmuwan senior yang terlibat dalam program nuklir Iran.

Support kami, ada hadiah spesial untuk anda.
Klik di sini: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Ilmuwan Nuklir Iran yang Gugur dalam Operasi Serangan Israel

Laporan


Aljazeera


pada Jumat, lebih dari 200 jet tempur Angkatan Udara Israel menyerang lebih dari 100 target nuklir, militer, dan infrastruktur di seluruh Iran, termasuk fasilitas nuklir utamanya di Natanz.

Kantor berita Iran Tasnim mengatakan dua ilmuwan nuklir utama Iran termasuk di antara enam ilmuwan yang tewas dalam serangan Israel di sejumlah lokasi di Iran pada Jumat. Dua korban itu, Mohammad Mehdi Tehranchi dan Fereydoun Abbasi.

Tehranchi, seorang fisikawan teoretis, adalah presiden Universitas Islam Azad Iran. Ia dimasukkan ke dalam Daftar Entitas Departemen AS yang berisi nama-nama pelaku yang bertindak bertentangan dengan kepentingan keamanan nasional atau kebijakan luar negeri pada bulan Maret 2020.

Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Bangunan yang menampung kediaman Tehranchi dan beberapa ilmuwan Iran lainnya rusak parah dalam serangan Jumat dinihari waktu setempat.

Abbasi adalah mantan kepala Organisasi Energi Atom Iran dan mantan anggota parlemen Iran. Ia meraih gelar doktor dalam fisika nuklir dan pernah melakukan penelitian nuklir di kementerian pertahanan.

Pada 2010, Abbasi selamat dari dua ledakan di Teheran yang menewaskan ilmuwan nuklir lainnya, Majid Shahriari. Iran menyalahkan Israel atas insiden tersebut, meskipun Israel tidak membenarkan atau membantah pembunuhan tersebut.

Serangan
Israel
pada Jumat itu juga mengakibatkan tiga petinggi militer Iran terbunuh, yakni Mayor Jenderal Mohammad Bagheri selaku Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Jenderal Hossein Salami selaku Komandan IRGC, dan Jenderal Gholam Ali Rashid yang memimpin markas pusat militer Iran.