Potensi Pariwisata Kota Palangka Raya
Sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang terus dikembangkan oleh Pemerintah Kota Palangka Raya. Hal ini didorong oleh keindahan alam serta daya tarik buatan yang dimiliki kota tersebut. Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disparbudpora) Kota Palangka Raya, Iin Hendrayati Idris, menjelaskan bahwa wisata berbasis alam atau ekowisata masih menjadi prioritas utama. Selain itu, wisata budaya dan buatan yang bersifat edukatif serta rekreatif juga mulai menarik minat masyarakat.
Menurut Iin, saat ini terdapat 46 potensi wisata di Palangka Raya, dengan 12 di antaranya menjadi destinasi utama. Sebagian besar dari destinasi tersebut berbasis ekowisata, seperti Arboretum Nyaru Menteng, Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling, hingga Pulau Kaja. Wisata-wisata ini tidak hanya menawarkan pengalaman alami, tetapi juga menjadi sarana untuk menjaga keberlanjutan lingkungan.
Untuk memastikan perkembangan pariwisata yang berkelanjutan, Disparbudpora telah mengimplementasikan berbagai strategi. Salah satunya adalah pelestarian lingkungan, pelibatan masyarakat lokal, serta pelestarian budaya. Selain itu, pihaknya juga aktif dalam memberdayakan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Mereka juga bekerja sama dengan seniman lokal untuk memperkuat identitas budaya Dayak di lokasi wisata.
Namun, meskipun ada banyak potensi, pengembangan pariwisata di Palangka Raya masih menghadapi beberapa tantangan. Di antaranya adalah keterbatasan infrastruktur pendukung, seperti akses jalan yang belum memadai dan fasilitas umum yang belum sesuai standar. Selain itu, promosi wisata yang menjangkau pasar nasional maupun internasional juga masih kurang optimal.
Iin menyebutkan bahwa keterbatasan sumber daya manusia (SDM) yang terlatih juga menjadi isu penting. Selain itu, minimnya acara wisata tahunan yang bisa menarik wisatawan dari luar daerah juga menjadi kendala. Untuk mengatasi hal ini, Disparbudpora terus melakukan pembenahan dan peningkatan infrastruktur. Dukungan dana berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Dinas Pariwisata Provinsi, anggaran APBD Kota Palangka Raya, serta dukungan Corporate Social Responsibility (CSR).
Promosi wisata juga dilakukan secara digital melalui media sosial, situs web, dan aplikasi informasi pariwisata. Selain itu, pelatihan dan sertifikasi bagi pemandu wisata serta pelaku perhotelan menjadi fokus pembinaan SDM. Iin menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam memajukan sektor pariwisata.
Menurutnya, anak-anak muda bisa menjadi agen promosi yang efektif melalui media sosial, komunitas kreatif, dan berbagai platform digital. Iin mengajak generasi muda untuk mengenal dan mencintai destinasi lokal, mempromosikan keindahan Palangka Raya secara positif, serta berperan aktif dalam kegiatan pariwisata seperti festival atau menjadi relawan promosi. Dengan kolaborasi dan inovasi, sektor pariwisata di Palangka Raya dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.