—Penyelidikan mengenai rangka manusia yang ditemukan di area perumahan kepolisian (Aspol) Kecamatan Ujungpangkah kini sedang berlangsung. Laporan dari labolatorium forensik memberikan temuan yang cukup penting.
Sekarang, aparat penegak hukum sedang berusaha menemukan contoh perbandingan untuk tes DNA. Kasat Reskrimum Polres Gresik AKP Abid Uwais Al-Qarni Aziz menyatakan bahwa mereka terus mengerjakan hal tersebut.
scientific identification
Hal itu dibutuhkan agar dapat mengetahui dengan pasti penyebab kematiannya karena adanya kekurangan bukti yang mendukung.
“Hasil tes di labolatorium, tak ada petunjuk kekerasan atau bahan beracun,” jelas Abid Uwais Al-Qarni Aziz.
Kerangka dasar dari mobil Honda Civic L 1127 QM yang ditemukan tanggal 10 Maret tersebut tetap menjadi teka-teki. Kepolisian saat ini masih menantikan laporan tes DNA untuk mengidentifikasi korban.
“Agar memperlancar investigasi. Serta mendapatkan informasi lebih lanjut,” jelasnya, mantan Kanitreskrim Polres Jember tersebut.
Sementara menantikan hasilnya, Korps Bhayangkara Kota Pudak sudah menginterogasi paling tidak 20 orang saksi. Dari jumlah tersebut, sekitar 15 orang adalah bagian dari anggota Kepolisian Polres Gresik.
“Sejumlah poin penting sudah kita rangkum menjadi landasan dalam proses penilaian kasus ini,” jelas Abid Uwais Al-Qarni Aziz.
Abid mengatakan pula bahwa kendaraannya terakhir digunakan sekitar 4 sampai 5 bulan yang lampau. Meski demikian, berdasarkan kesaksian orang pertama kali membuka mobil tersebut, tak ditemukan suara indikasi pintu dikunci.
“Di tipe kendaraan tersebut, umumnya terdapat suaraصند
صند
ceklek
Jika terkunci. Bisa jadi mobil tersebut sebenarnya tidak dalam posisi terkunci,” kata Abid Uwais Al-Qarni Aziz.
Walau begitu, para saksi menangkap Bau menusuk hidung di area itu. Tetapi, tak satupun dari mereka menduga baunya berasal dari jenazah di dalam kendaraan.
Pemilik pun menyatakan ia tak memiliki pengetahuan tentang hal tersebut karena telah dipindahkan ke tempat lain sejak tahun 2023. “Kami terus memeriksa masalah ini secara lebih rinci dalam rangka investigasi yang lebih luas,” ungkap Abid Uwais Al-Qarni Aziz dengan tegas.
Sebelumnya, latar belakang dari jenazah tak dikenal di sekitar area Asrama Polisi (Aspol) Polsek Ujungpangbah diketahui sebagai seseorang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ) yang biasa aktif di daerah tersebut.
“Kira-kira 5-6 bulan, individu tersebut umumnya dapat dilihat melakukan aktivitas di area Aspol,” jelas Kepala Desa Pangkah Kulon Ahmad Fauron.
Dia menyebutkan pula warga setempat sering mengamati kegiatan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Mereka bisa hanya duduk atau tertidur di wilayah Aspol Ujungpangkah. “Terkadang mereka juga mendapatkan makanan dari anggota Polsek,” jelas Ahmad Fauron.