– Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pada Minggu siang memicu genangan air di sepanjang ruas Jalan Nasional Blora–Cepu. Di beberapa titik, ketinggian air mencapai 20 hingga 30 sentimeter dan mengganggu kelancaran arus lalu lintas.
Selain menghambat kendaraan, air juga merendam sejumlah ruko di Desa Jiken, Kecamatan Jiken. Para pedagang di kawasan tersebut panik ketika air secara tiba-tiba masuk ke dalam bangunan tempat usaha mereka.
Mifta, salah satu pedagang yang rukonya terendam, mengaku tidak sempat menyelamatkan barang dagangannya.
“Yang paling utama saya pikirkan tadi itu menjauhkan arus listrik, jadi belum sempat mengamankan barang-barang,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Udin, pedagang lain di lokasi tersebut. Ia mengatakan bahwa genangan kali ini merupakan yang terparah dalam beberapa tahun terakhir.
“Biasanya memang sering tergenang kalau hujan deras, tetapi baru kali ini sampai masuk ke dalam ruko,” tuturnya.
Menurut Udin, penyebab utama banjir adalah saluran drainase yang sudah lama tidak berfungsi optimal.
“Kayak-nya drainase sudah banyak lumpurnya dan belum diperbaiki, jadi air meluap ke jalan,” katanya.
Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Blora, melalui Agung Triyono, membenarkan adanya genangan air di sejumlah titik.
“Benar, ada genangan air setinggi sekitar 20 sampai 30 centimeter di beberapa titik. Tim kami sudah turun untuk melakukan pemantauan dan membantu warga serta pengguna jalan yang terdampak,” jelas Agung.
Ia menambahkan, intensitas hujan tinggi dalam waktu singkat ditambah kondisi drainase yang tersumbat menyebabkan air tidak dapat mengalir dengan cepat.
“Debit air cukup besar sementara saluran tidak bisa menampung dengan cepat, sehingga air meluap ke jalan dan sebagian masuk ke ruko warga,” katanya.
Hingga malam hari, petugas masih siaga di lapangan untuk memastikan arus lalu lintas kembali normal. Air di sebagian besar titik telah mulai surut, dan tidak ditemukan korban jiwa akibat kejadian tersebut.
Dari pantauan lapangan, petugas menerapkan sistem buka-tutup di jalur utama agar kendaraan tetap bisa melintas dengan aman. Sementara itu, para pedagang berupaya mengeluarkan air dari dalam ruko agar aktivitas ekonomi segera pulih.***






