– JAKARTA – Massa
honorer
Kategori R2 serta R3 berencana untuk melaksanakan protes mereka pada hari Senin tanggal 14 April tahun 2025.
R2 adalah tenaga honorer K2 yang terdaftar dalam basis data BKN dan mengikuti proses seleksi.
PPPK 2024
, namun belum memperoleh pelatihan.
R3 adalah honorer yang telah terdaftar dalam basis data BKN namun belum berhasil mendapatkan posisi karena tidak lolos seleksi PPPK pada tahun 2024.
Menurut aturan dalam Keputusan Menteri PAN-RB Nomor 16 Tahun 2025, mereka akan dilantik sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) bagian waktu.
Namun, sampai sekarang masih belum pasti kapan perekrutan PPPK Paruh Waktu akan dijalankan.
Tindakan pada tanggal 14 April 2025 disusun untuk mendukung hak-hak tenaga kerja kontrak yang berstatus R2 dan R3.
Mereka telah menyusun tujuh tuntutan yang akan disuarakan dalam demonstrasi tanggal 14 April.
“Dalam hal ini, Aliansi R2/R3 Indonesia bersama dengan Aliansi Merah Putih serta Forum Teknis Indonesia (Fortekin), telah menyampaikan permohonan kepada Bapak Prabowo Subianto selaku Presiden Republik Indonesia agar dapat menunjuk kami sebagai ASN dalam rangkaian Penerimaan Pegawai Pemerintahan Dengan Perjanjian Kerja (PPPK),” ungkap Faisol Mahardika yang juga merupakan Ketua dari Aliansi Honorer R2 dan R3 Indonesia pada hari Sabtu, tanggal 12 April 2025.
Dia menggarisbawahi bahwa honorer kategori R2/R3 telah tercatat dalam basis data Badan Kepegawaian Negara (BKN). Oleh karena itu, dia berpendapat pemerintah harus menyelesaikan proses pengangkatannya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui Program Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil (PPPK).
Namun demikian, penunjukan tersebut bukanlah untuk PPPK part-time melainkan PPPK full-time sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dia menyatakan bahwa gerakan pendemo akan berpusat di Istana Negara. Jumlah peserta yang dibidik harus lebih banyak daripada jumlah orang dalam demonstrasi pada tanggal 18 Maret 2025 di kantor Kementerian PAN-RB.
“Insha Allah, puluhan ribu tenaga honorer dari kategori R2 dan R3 akan turun ke jalanan sekali lagi untuk menuntut hak mereka,” katanya.
Berikut tujuh permintaan utama dari konsorsium aliansi serta forum honorer yang berencana melakukan protes pada hari Senin mendatang:
1. Mempertahankan hak tenaga honorer R2/R3 sebagai Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (PPPK) secara keseluruhan.
2. Meminta kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) agar segera mengeluarkan peraturan yang memungkinkan pembukaan kembali perekrutan formasi jabatan di kementerian, lembaga, serta instansi di tingkat provinsi, kabupaten/kota di seluruh wilayah Indonesia.
3. Mengusulkan prosedur untuk mempercepat penunjukan PPKD paruh waktu. Apabila penempatan full time tidak dapat dilakukan, maka:
a. Persyaratan Surat Keputusan untuk Tenaga Kerja Paruh Waktu.
b. Meminta kenaikan upah bagi pekerja (dengan memastikan bahwa besarnya upah mengikuti Standar Upah Minimum wilayah setiap tahunnya dan tidak kurang dari Upah Miminal Provinsi (UMP) atau Upah Minimum Regional (UMR)).
c. Durasi untuk peningkatan status P3KP parsial menjadi full-time (antara 6 bulan hingga 1 tahun).
d. Afirmasi perlu dicantumkan untuk tenaga honorer kategori R2/R3.
4. Mengharapkan agar presiden Prabowo Subianto merilis peraturan pemerintahan yang akan menetapkan semua tenaga honorer dari basis data R2/R3 sebagai pegawai PTKP full-time.
5. Mendesak pemerintah pusat untuk menetapkan status R2/R3 sebagai full-time secara prioriter sebelum melanjutkan dengan proses penerimaan CPNS dan PPPK.
6. Meminta agar proses pengeluaran Peraturan Pemerintah tentang Pengelolaan Aparatur Sipil Negara bagi Pegawai Negeri Sipil Kontrak Kerja dan Pegawai Negeri Sipil dipacu karena merupakan hasil dari Undang-Undang Aparatur Sipil Negara tahun 2023.
7. Mengalihkan semua biaya untuk pengeluaran P3K ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Hei, seluruh pegawai honorer kategori R2 dan R3 mari bergabung dalam aksi nasional pada tanggal 14 April. Tak ada yang dapat merubah takdir para honorer R2/R3 kecuali mereka sendiri,” tegas Faisol Mahardika.
(sam/esy/jpnn)