Jakarta – Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya mengumumkan akan segera menerapkan Program Cakra Presisi, sebuah inisiatif yang akan menghentikan praktik tilang manual dan mengandalkan kamera pengawas atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) untuk menangani pelanggaran lalu lintas. Program ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam penegakan hukum lalu lintas di ibu kota.
Dengan penerapan Program Cakra Presisi, surat tilang akan dikirim melalui aplikasi WhatsApp, yang memungkinkan pelanggar mendapat notifikasi langsung tanpa perlu berinteraksi secara fisik dengan petugas polisi. Ini juga akan meminimalkan potensi pungutan liar (pungli) dan memastikan bahwa setiap pelanggaran didokumentasikan secara digital dengan bukti yang jelas.
Kombes Latif Usman, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, menjelaskan bahwa penerapan sistem ini akan dimulai pekan depan. “Dengan Cakra Presisi, kami ingin memastikan bahwa penegakan hukum lalu lintas menjadi lebih efektif dan fair. Notifikasi melalui WhatsApp tidak hanya memudahkan pelanggar untuk mengetahui pelanggaran mereka, tapi juga menjaga transparansi,” ujarnya. Program ini juga mencakup penambahan 40 kamera ETLE baru yang akan dioperasionalkan tahun ini untuk memperluas jangkauan pemantauan.
ETLE sendiri sudah lama menjadi bagian dari strategi penegakan hukum lalu lintas di Indonesia, namun dengan Cakra Presisi, penggunaannya akan dioptimalkan. Kamera-kamera ini akan mencakup berbagai jenis pelanggaran, mulai dari melanggar rambu lalu lintas, tidak memakai helm, hingga menggunakan ponsel saat mengemudi. Dengan teknologi ini, polisi berharap dapat mengurangi angka kecelakaan lalu lintas yang sering kali disebabkan oleh ketidakdisiplinan pengemudi.
Meski demikian, beberapa pihak mengemukakan kekhawatiran terkait privasi dan kemungkinan kesalahan teknis dalam sistem ETLE. Namun, Direktorat Lalu Lintas menegaskan bahwa mereka telah melakukan berbagai uji coba dan pengujian untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan aman dan penggunaannya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Program Cakra Presisi ini juga diharapkan dapat membantu dalam pembelajaran dan edukasi masyarakat tentang pentingnya disiplin dalam berkendara. Dengan demikian, Polda Metro Jaya tidak hanya bertujuan untuk menindak pelanggaran, tetapi juga mendorong kesadaran masyarakat akan keselamatan lalu lintas.
Dengan semakin banyaknya kamera ETLE yang terpasang dan ditingkatkan, masyarakat diharapkan untuk lebih mematuhi aturan lalu lintas, menyadari bahwa pelanggaran bisa tercatat dan diproses tanpa perlu intervensi manual dari petugas di lapangan.
Program Cakra Presisi ini menandai langkah besar dalam modernisasi penegakan hukum lalu lintas di Indonesia, menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan akan efisiensi serta keadilan dalam penegakan hukum.