Cara Mengatasi Sakit Kepala Saat Hamil dengan Aman
Sakit kepala selama masa kehamilan memang bisa sangat mengganggu kenyamanan seorang ibu. Terlebih jika muncul tiba-tiba saat sedang sibuk atau ingin beristirahat. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua cara meredakan sakit kepala aman dilakukan saat sedang hamil. Perubahan hormon selama kehamilan dapat memicu migrain atau sakit kepala yang intens. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah yang tepat dan aman agar tidak membahayakan janin maupun diri sendiri.
Support kami, ada hadiah spesial untuk anda.
Klik di sini: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Hindari 7 Cara Ini untuk Meredakan Sakit Kepala Saat Hamil
-
Minum Obat Sembarangan
Banyak ibu hamil cenderung langsung mengambil obat sakit kepala yang biasa diminum sebelum hamil. Padahal, tidak semua jenis obat aman untuk digunakan selama kehamilan. Hanya obat seperti paracetamol (asetaminofen) yang direkomendasikan untuk nyeri ringan. Sementara itu, obat golongan NSAID seperti ibuprofen atau aspirin memiliki risiko tertentu, terutama di trimester ketiga. Selain itu, obat pereda nyeri narkotik juga harus dihindari karena bisa menyebabkan ketergantungan. -
Memijat Kepala Terlalu Kuat
Meski pijatan bisa membantu mengurangi ketegangan, memijat terlalu keras atau asal-asalan justru bisa memperparah sakit kepala. Jika ingin melakukan pijat, lakukan secara perlahan atau minta bantuan dari terapis yang paham tentang pijat khusus ibu hamil. -
Menggunakan Kompres Dingin yang Terlalu Es
Kompres dingin bisa membantu mengurangi rasa sakit, tetapi hindari menggunakan es langsung atau air yang terlalu dingin terlalu lama. Hal ini bisa menyebabkan pembuluh darah menyempit secara ekstrem dan memperburuk kondisi. -
Mengonsumsi Kafein Berlebihan
Meskipun kopi bisa membantu meredakan sakit kepala dalam jumlah kecil, konsumsi kafein harus dibatasi. WHO dan ACOG menyarankan ibu hamil membatasi konsumsi kafein maksimal 200 mg per hari. Kafein juga terkandung dalam teh, cokelat, minuman soda, hingga minuman energi. Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko keguguran atau kelahiran prematur. -
Berendam Air Panas
Meski mandi air panas bisa membuat rileks, suhu air yang terlalu panas dapat meningkatkan suhu tubuh dan berisiko menyebabkan cacat tabung saraf pada janin. Jadi, gunakan air hangat suam-suam kuku saja. -
Mengabaikan Asupan Air
Dehidrasi ringan bisa memicu sakit kepala. Oleh karena itu, pastikan Bunda cukup minum air putih, sekitar 2 liter per hari. Jika bosan, variasikan dengan air yang diberi potongan lemon atau timun. -
Tidur Berlebihan atau Kurang Tidur
Tidur terlalu lama atau terlalu sedikit bisa memicu sakit kepala. Usahakan tidur cukup, sekitar 7-8 jam per malam, dan hindari tidur siang yang terlalu lama agar pola tidur tetap teratur.
Tips Aman untuk Meredakan Sakit Kepala Saat Hamil
Jika sakit kepala datang, jangan buru-buru panik atau langsung minum obat tanpa rekomendasi dokter. Berikut beberapa cara alami dan aman yang bisa dicoba:
-
Istirahat di Ruangan Tenang dan Gelap
Coba berbaring di ruangan yang sejuk, tenang, dan tidak terlalu terang. Ini membantu mengurangi rangsangan pada saraf kepala, terutama jika sakit kepala dipicu oleh cahaya atau suara bising. -
Minum Air Putih yang Cukup
Dehidrasi sering menjadi penyebab sakit kepala. Pastikan Bunda cukup minum air putih, sekitar 8 gelas atau 2 liter per hari. -
Lakukan Pernapasan Dalam atau Meditasi Ringan
Tarik napas dalam melalui hidung, tahan selama 3-5 detik, lalu hembuskan perlahan lewat mulut. Ulangi beberapa kali. Teknik ini membantu mengendurkan otot-otot tegang yang sering memicu sakit kepala. -
Kompres Hangat di Leher atau Bahu
Jika sakit kepala disertai rasa kaku pada leher, coba letakkan handuk hangat di area leher dan bahu. Ini membantu melemaskan otot dan melancarkan peredaran darah. -
Jangan Telat Makan
Telat makan bisa membuat gula darah turun dan memicu sakit kepala. Usahakan makan teratur dengan porsi kecil tapi sering, sekitar 5-6 kali sehari. Pilih makanan yang tinggi serat dan protein supaya kenyang lebih lama. -
Tetap Bergerak Ringan
Jangan hanya diam atau berbaring terus-menerus. Lakukan peregangan ringan atau jalan santai keliling rumah agar peredaran darah tetap lancar, termasuk ke kepala. -
Jaga Pola Tidur
Tidur yang cukup sekitar 7-8 jam setiap malam sangat penting. Hindari tidur siang yang terlalu lama agar tidak mengganggu pola tidur malam.