news  

Hari Pertama Sekolah Dimulai Pukul 06.30, Orang Tua Kecewa

Hari Pertama Sekolah Dimulai Pukul 06.30, Orang Tua Kecewa

Perubahan Jam Masuk Sekolah Berdampak pada Kebiasaan Orang Tua dan Anak

Hari pertama masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di Kota Bandung berlangsung dengan berbagai tantangan. Perubahan jam masuk sekolah yang diberlakukan sejak hari ini, yaitu pukul 06.30 WIB untuk siswa SD, SMP, SMA, dan sederajat, menyebabkan kekacauan di jalanan kota. Pemprov Jawa Barat mengeluarkan surat edaran yang menetapkan perubahan jam masuk tersebut sebagai upaya untuk mengurangi kemacetan.

Namun, dampaknya justru membuat banyak orang tua siswa merasa kerepotan. Dengan jarak sekolah yang cukup jauh dan cuaca hujan deras yang melanda sejumlah wilayah, para orang tua harus lebih awal meninggalkan rumah untuk mengantar anak-anak mereka. Hal ini terlihat jelas dari pengalaman Siti, seorang ibu yang mengantarkan putranya ke sekolah SMA yang berjarak sekitar 10 kilometer dari rumahnya.

Siti harus berangkat pukul 05.00 WIB agar anaknya tidak terlambat. “Karena jauh ke sekolah jadi saya harus berangkat 1,5 jam sebelum masuk karena sudah pasti jalanan di Bandung ini macet lah apalagi barengan sama orang kerja juga,” ujarnya.

Dengan kondisi hujan yang mengguyur sebagian wilayah Bandung, banyak anak-anak yang dilarang membawa kendaraan sendiri. Mereka tetap diantar oleh orang tua masing-masing, baik menggunakan motor maupun mobil. Akibatnya, upaya untuk mempercepat proses masuk sekolah pagi hari justru berujung pada kemacetan yang semakin parah.

“Tambah macet aja yang ada sekarang,” kata Siti, yang merasa khawatir akan kesulitan dalam menghadapi rutinitas harian akibat perubahan jam masuk ini.

Arif, seorang orang tua lainnya yang mengantar anaknya ke salah satu SMA di Kota Bandung, juga mengeluhkan situasi serupa. Ia mulai mengantar anaknya sejak pukul 05.30 WIB. Dengan kondisi hujan dan lalu lintas yang padat, kendaraan pribadi yang digunakan untuk mengantar anak-anak terlihat menumpuk di jalanan.

“Pagi-pagi udah riweuh (kacau) dan macet,” ucap Arif, yang merasa bahwa perubahan jam masuk justru memberikan beban tambahan bagi keluarga.

Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak negatif dari perubahan jam masuk antara lain:

  • Meningkatkan penggunaan angkutan umum untuk transportasi siswa.
  • Menyediakan rute alternatif yang lebih cepat dan aman.
  • Memastikan adanya koordinasi antara sekolah dan pihak terkait untuk mengatur lalu lintas.
  • Memberikan informasi yang lebih jelas dan tepat waktu kepada orang tua dan siswa tentang perubahan jam masuk.

Dengan begitu, diharapkan perubahan jam masuk sekolah dapat berjalan lancar tanpa menyebabkan gangguan yang terlalu besar bagi masyarakat.