news  

Hari Pertama MPLS, Wali Murid: Seperti Mondokin Anak

Hari Pertama MPLS, Wali Murid: Seperti Mondokin Anak

Pendaftaran Sekolah Rakyat di Sentra Terpadu Intan Soeweno Mulai Ramai

Di Sentra Terpadu Intan Soeweno, Kementerian Sosial yang dulu dikenal sebagai Balai Besar Vokasional khusus penyandang disabilitas Cibinong, Kabupaten Bogor, calon peserta didik mulai berdatangan. Mereka hadir untuk mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang dibuka oleh Menteri Sosial RI, Syaifullah Yusuf atau lebih dikenal dengan Gus Iful.

Sejak pukul 6.00 WIB, para orang tua dan calon siswa tiba dengan membawa berbagai perlengkapan seperti tas, koper, atau goodie bag yang berisi pakaian dan bekal dari rumah. Setiap siswa diberikan perlengkapan oleh orang tuanya karena selama masa pembelajaran mereka akan tinggal di asrama yang disediakan oleh Kementerian Sosial. Orang tua diperbolehkan menjenguk anaknya pada waktu yang telah ditentukan atau saat libur akhir pekan.

Ahmad Rojaj, seorang wali siswa dari Kota Bogor, menyampaikan bahwa nyekolahkan anak di sini terasa seperti mendampingi anak karena mereka akan tinggal di asrama. Di hari minggu atau libur akhir pekan, orang tua diperbolehkan menjenguk anaknya.

Rojaj mengatakan putranya ikut MPLS sekolah rakyat untuk jenjang menengah pertama atau SRMP, setara dengan SMP. Hal pertama yang disiapkan Rojaj di hari pertama anaknya masuk asrama adalah menyiapkan mental karena harus berpisah dengan anak yang biasanya tinggal bersama di rumah. Meski harus terpisah, Rojaj menyebutkan bahwa dengan keterbatasan diri dan ekonominya dia bersyukur anaknya bisa melanjutkan pendidikan tanpa biaya di sekolah rakyat.

Selain itu, setiap harinya semua siswa di sekolah rakyat ditanggung makan sebanyak tiga kali dan diberi hidangan makanan ringan dua kali sesuai kebutuhan gizinya. Rojaj menyatakan bahwa dengan adanya sekolah ini, orang tua sangat terbantu. Ia hanya bekerja sebagai buruh kasar di pasar Bogor, sedangkan istriya adalah ibu rumah tangga. Hal pertama yang ia siapkan adalah mental melepas anak di sini.

Salah satu wali asuh atau guru menyebutkan bahwa MPLS sekolah rakyat akan berlangsung selama dua pekan. Pada akhir pekan pertama, wali atau orang tua siswa diperbolehkan untuk menjenguk anaknya. Namun, selama masa pembelajaran atau masa sekolah siswa tidak diperkenankan pulang ke rumah karena di akhir pekan pun ada kegiatan ekstrakurikuler.

“Full ya, selama masa sekolah semua siswa tinggal di asrama. Ada waktunya untuk orang tua berkunjung, kita siapkan ruang dan waktunya. Kalau masa libur sekolah, mungkin diperkenankan untuk pulang ke rumah hingga waktu kembali lagi ke sekolah,” ujar perempuan berkerudung tersebut yang enggan menyebutkan nama.