Kerang Poeka: Makanan Khas dan Sumber Penghidupan di Kabupaten Konawe
Kerang pokea, yang dikenal dengan cita rasa khas dan keunikan tersendiri, menjadi salah satu makanan lokal yang sangat populer di wilayah suku Tolaki, Provinsi Sulawesi Tenggara. Dengan nama ilmiah Batissa violacea var. celebensis, kerang ini merupakan jenis kerang air tawar yang banyak ditemukan di perairan sungai di wilayah Sulawesi Tenggara, terutama di Kabupaten Konawe.
Di tengah masyarakat setempat, kerang pokea tidak hanya menjadi bagian dari kuliner tradisional tetapi juga menjadi sumber penghidupan bagi warga sekitar. Salah satu contohnya adalah di Desa Andadowi, Kecamatan Sampara, di mana penjualan kerang pokea dilakukan secara langsung di depan rumah penduduk. Proses pengambilan kerang ini berasal dari nelayan yang mencari pokea di sungai-sungai sekitar permukiman.
Menurut Israwati, seorang penjual kerang pokea, proses pengambilan dilakukan setiap hari. Nelayan biasanya pergi ke sungai pada pagi hari dan kembali menjemput hasil tangkapan mereka sekitar pukul 3 sore. “Setiap hari kami di sini mengambil kerang pokea dari nelayan, biasanya sekitar jam 10 pagi itu kami sudah menunggu di sungai, dan sekitar jam 3 sore, karena nelayan pergi mencari pada pagi dan siang hari,” ujarnya.
Para nelayan menggunakan alat tradisional yang terbuat dari bambu dengan panjang sekitar 10 meter dan ujungnya dilengkapi besi baja untuk menangkap kerang pokea di sungai. Hasil tangkapan ini kemudian dijual oleh Israwati dengan harga Rp20 ribu per ember kecil.
Selain dijual secara langsung, kerang pokea juga dipesan dalam jumlah besar oleh warung makan yang menyajikan menu pokea. Menurut Israwati, pesanan datang dari berbagai daerah seperti Konawe dan Kendari. “Alhamdulillah, setiap hari banyak pembeli, baik itu beli per ember, dan juga pemesanan hingga satu karung pokea untuk rumah makan di Pohara, sampai ke Kendari,” katanya.
Kerang pokea biasanya diolah menjadi berbagai hidangan lezat. Salah satu cara penyajian yang paling diminati adalah masak bersama sinonggi, yaitu semacam sayuran yang umum disajikan sebagai pelengkap. Selain itu, kerang pokea juga dikreasikan menjadi sate pokea yang disajikan dengan gogos atau burasa, olahan nasi dengan santan.
“Kerang pokea yang direbus dengan sinonggi terasa sangat lezat. Tidak kalah nikmat juga jika dijadikan sate pokea dengan bumbu kacang, apalagi dimakan dengan gogos atau burasa,” tambahnya.
Dengan cita rasa yang khas dan nilai ekonomi yang tinggi, kerang pokea tidak hanya menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat Konawe, tetapi juga menjadi salah satu sumber pendapatan penting bagi para nelayan dan pedagang setempat.