Jakarta, IDN Times
– Harga emas logam mulia (LM) yang diproduksi oleh PT Aneka Tambang Tbk atau Antam pada hari Sabtu tanggal 31 Mei 2025 mengalami penurunan setelah naik sebesar Rp26 ribu per gram kemarin. Hari ini harga emas Antam berkurang sebanyak Rp12 ribu menjadi mencapai Rp1,888 juta untuk satu gram dari nilai semalam yaitu Rp1,9 juta per gram.
Dikutip dari situs
logammulia.com
, harga
buyback
juga menurun sebesar yang sama menjadi Rp1,732 juta per gram untuk emas. Harganya
buyback
Adalah nilai yang di tetapkan oleh Antam ketika mereka membeli kembali emas batangan mulia dari para penjual yang mengakses butik milik Antam tersebut.
1. Nilai emas Antam pada ukuran yang berbeda
Berikut adalah harga jual emas batangan Antam untuk hari ini dalam berbagai ukuran:
- Harga untuk 0,5 gram emas adalah Rp994 ribu.
- Harga untuk 1 gram emas adalahRp1,888 juta.
- Harga untuk 2 gram emas adalah Rp3,72 juta.
- Harga untuk 3 gram emas adalahRp5,56 juta.
- Harga untuk 5 gram emas adalah Rp9,244 juta.
- Harga untuk 10 gram emas adalah Rp18,41 juta.
- Harga untuk 25 gram emas adalah Rp45,862 juta.
- Harga untuk 50 gram emas adalah Rp91,605 juta.
- Harga untuk 100 gram emas adalah Rp183,09 juta.
- Harga untuk 250 gram emas adalah Rp457,337 juta.
- Harga untuk 500 gram emas adalah Rp914,375 juta.
- Harga untuk 1.000 gram emas adalah Rp1.828.600.000.
Harga penjualan untuk emas tersebut belum mencakup Pajak Penghasilan (PPh) 22 sebanyak 0,45 persen terkait dengan logam mulia ini bagi para pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Sedangkan jika Anda adalah pembeli tanpa melampirkan NPWP, maka akan dikenai tarif pajak tambahan yaitu sebesar 0,9 persen.
2. Tiap alat investasi punya tingkat resiko yang tidak sama.
Tiap alat investasi punya tingkatan resiko yang beda. Ada yang rendah, sedang atau moderate, sampai high risk.
Berdasarkan pendapat Andy Nugroho dari Advisors Alliance Group Indonesia, salah satu pilihan investasi dengan risiko rendah adalah logam mulia ataupun emas batangan. Akan tetapi, emas mempunyai potensi kerugian yang signifikan karena bisa hilang atau dirampok, khususnya saat dijinjing keluar rumah.
“Risikonya rendah sebab peningkatan nilainya telah melebihi suku bunga perbankan dan cenderung berfluktuasi namun tetap cukup likuid. Namun di lain pihak, ia dapat dikelompokkan sebagai investasi dengan risiko tinggi akibat kemudahan atau kecenderungan untuk hilang atau dicuri. Meskipun sangat praktis dan mudah dibawa-bawa, hal ini juga membuatnya rentan terhadap pencurian,” jelas Andy.
IDN Times
.
Andy menekankan pula untuk memastikan bahwa publik mengerti tentang alat-alat investasi dengan tingkat resiko rendah, meskipun demikian hal ini pasti akan menyediakan return yang lebih kecil.
Sebaliknya, apabila Anda mencari sarana investasi dengan return yang lebih besar, maka disitulah risiko dan kemungkinan untuk menanggung kerugian menjadi lebih tinggi.
high risk high return.
“Kehadiran risiko yang rendah mengartikan bahwa
return
sudah kecil. Oleh karena itu, pastikan tidak ada yang mengasumskan bahwa risikonya rendah tetapi
return
tinggi,” kata Andy.
3. Metode untuk Mengukur Keuntungan dari Investasi Emas
Metode untuk mengetahui laba dari investasi emas adalah dengan mengurangi harga penjualan dari harga pembelian. Sebagai contoh, jika Anda membeli emas ANTAM seharga Rp1,9 juta per gram dan menjualnya kembali di angka Rp1,744 juta per gram.
Terjadi perbedaan sebesar Rp156 ribu antara harga jual dan harga beli. Ini berarti Anda perlu menunggu hingga selisihnya melampaui harga pembelian untuk mendapatkan laba.
Jika Anda membeli emas senilai Rp1,9 juta di awal hari dan berencana menjualnya di sore hari yang sama, maka Anda akan mengalami kerugian sebesar Rp156 ribu. Namun, jika Anda membeli emas pada hari ini dengan tujuan untuk menjualnya kembali dalam waktu lima tahun mendatang, situasinya tentunya sangat berbeda. Karena alasan tersebutlah emas sering kali dikenal sebagai pilihan investasi jangka panjang.