jabar., DEPOK – Menteri Sosial, Saifullah Yusuf menyebutkan bahwa saat ini Sekolah Rakyat yang telah beroperasi penuh baru mencapai 70 dari target sebanyak 159 unit.
Menurutnya, hal ini terjadi karena beberapa fasilitas dan prasarana sekolah dinilai belum memadai.
“Kami menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat telah beroperasi sekitar 70 titik. Insyaallah pada tanggal 15 (Agustus) akan mencapai 100 titik. Jika nanti sarana prasarananya sudah siap,” katanya.
Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Ia mengatakan, dari 70 unit Sekolah Rakyat yang berjalan, telah menyebar di berbagai wilayah. Termasuk, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, serta beberapa daerah lainnya di luar Jawa Barat.
“Pada bulan September nanti akan bertambah lagi di 59 lokasi. Sehingga, secara keseluruhan nanti akan beroperasi di 159 lokasi,” katanya.
Mengenai banyak guru dan siswa yang mengundurkan diri, ia menyampaikan bahwa pada dasarnya Sekolah Rakyat tidak bersifat wajib.
“Kami menghargai keputusan mundur tersebut, namun kami berupaya mencari pengganti (untuk guru),” ujarnya.
Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Diketahui, sebanyak 1,4 persen atau 115 siswa mengundurkan diri. Sementara itu, persentase guru yang mengundurkan diri mencapai 9,7 persen.
“Beberapa dari mereka kembali, namun ada juga yang tidak kembali. Jadi, kami memberikan waktu agar dapat meyakinkan orang tua dan siswanya,” katanya.
Namun, jika tidak hadir maka akan diganti oleh siswa lainnya yang terdaftar dalam Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).
Namun, Kementerian Sosial akan memberikan laptop serta seragam kepada siswa secara gratis.
Ia menyampaikan, jumlah siswa yang akan diberi laptop pada tahap pertama sebanyak 9.700 orang, dan dirinya meminta proses lelang dilakukan secara transparan tanpa adanya kongkalikong, korupsi, dan nepotisme.(mcr19/jpnn)