news  

Haedar Nasir Mengguncang Kotagede: Meresmikan 6 Amal Usaha Muhammadiyah, Mulai dari Masjid hingga Pondok Santri

Haedar Nasir Mengguncang Kotagede: Meresmikan 6 Amal Usaha Muhammadiyah, Mulai dari Masjid hingga Pondok Santri

Minggu (3/8/2025), Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, kembali datang ke wilayah Kotagede, Yogyakarta, untuk meresmikan enam lembaga sosial baru Muhammadiyah. Tindakan ini menjadi bukti nyata bahwa impian bersama saat masih aktif di IPM kini terwujud melalui penguatan dakwah dan pendidikan bagi masyarakat.

Kotagede menyimpan kenangan masa muda Haedar saat ia aktif di Ikatan Pelajar Muhammadiyah—kini ia kembali dengan semangat yang lebih segar, menyaksikan bangunan-bangunan amal yang dulu hanya tercetus dalam pertemuan sederhana, kini berdiri megah untuk masa depan generasi berikutnya.

Support kami, ada hadiah spesial untuk anda.
Klik di sini: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Enam Kegiatan Perusahaan Diresmikan oleh Haedar Nashir dalam Sebuah Hari Bersejarah

Dikutip dari Muhammadiyah pada Minggu, 3 Agustus 2025, di hari yang penuh semangat, Haedar menandatanganienam prasasti sekaligus, menandai peresmian:

  1. Masjid Beragam Fungsi SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta

  2. Kampus 2 Sekolah Dasar Muhammadiyah Purbayan

  3. Pondok Tahfidz Al-Qur’an Putra Cokroyudan

  4. Pondok Tahfidz Al-Qur’an Putri Kudusan

  5. TK ABA Bodon

  6. Perbaikan Fasilitas Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Kotagede

Masjid dan Sekolah: Lambang Penguatan Pendidikan Agama Islam di Tengah Kota Lama

Masjid Fungsional SMP Muhammadiyah 7

Masjid berlantai dua ini mampu menampung hingga 600 siswa dalam shalat berjamaah. Haedar Nashir menyampaikan harapannya agar masjid tersebut menjadi pusat kekuatan generasi Muslim di masa depan.

Kampus 2 Sekolah Dasar Muhammadiyah Purbayan

Haedar meresmikan gedung baru SD ini dengan memotong pita. Fasilitas seperti ruang belajar, perpustakaan, dan kelas ekstrakurikuler diharapkan dapat meningkatkan kreativitas serta semangat belajar anak-anak Kotagede.

Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Pondok Tahfidz & TK ABA: Warisan Dakwah yang Selaras dengan Masyarakat

Pondok Pesantren Santri Laki-Laki dan Perempuan Pondok Tahfidz untuk Santri Putra dan Putri Pondok Pengajian Santri Laki-Laki serta Perempuan Pondok Tahfidz yang Menyediakan Pendidikan bagi Santri Putra dan Putri Pondok Pesantren Khusus untuk Santri Laki-Laki dan Perempuan

Di jalan sempit Kotagede, Haedar berjalan kaki menuju Pondok Tahfidz, dihiasi oleh barisan santri. Ia kemudian memotong pita peresmian Pondok Tahfidz Ibnu Juraimi Cokroyudan dan Kudusan. Dua pondok ini dibangun agar para santri merasa nyaman dalam menghafal Al-Qur’an sambil memperoleh ilmu pengetahuan.

TK ABA Bodon

Di tengah alunan alat musik angklung dan sambutan dari anak-anak TK, Haedar membuka peluang baru dalam pendidikan PAUD yang khas Muhammadiyah. Gedung TK yang memiliki desain kayu dengan arsitektur tradisional Jawa menciptakan suasana yang hangat sekaligus penuh pembelajaran.

RS PKU Muhammadiyah Kotagede: Jejak Kebaikan Sejak Tahun 1927 Terus Berkembang di Era Modern

Lokasi terakhir rombongan adalah RS PKU Muhammadiyah Kotagedesebuah lembaga kesehatan yang telah beroperasi sejak tahun 1927. Haedar merayakan penandatanganan batu pertama pembangunan gedung baru. Rumah sakit ini kini dilengkapi dengan fasilitas mutakhir seperti ICU, IGD, klinik anak-anak, serta radiologi, dan siap memperluas layanan kesehatan bagi masyarakat Kotagede.

Semangat Dakwah Spesifik: Dari IPM Menuju Kegiatan Kemanusiaan Nyata

Selama peresmian, Haedar menekankan bahwa potensi Kotagede sebagai pusat ilmu Islam dan perdagangan pada masa kerajaan dulu hanya bisa memberikan manfaat jika dikelola secara bersama melalui usaha amal yang terpadu. Fakta bahwa ia pernah mengadakan pertemuan IPM di gang-gang Kotagede membuat momen peresmian kali ini terasa penuh makna sekaligus penting.

Ia menutup pidatinya dengan harapan: agar generasi muda menjadiorang-orang berakal sekaligus teguh dalam ilmu—generasi yang menghafal Al-Qur’an dan menguasai ilmu dunia.

Dampak Lokal dan Pendekatan Dakwah Muhammadiyah di Kotagede

Pembukaan enam lembaga usaha sekaligus merupakan bentuk nyata dari rencana jangka panjang persyarikatan dalam menanamkan nilai pendidikan, dakwah, dan pelayanan masyarakat yang terpadu dalam satu wilayah. Kotagede sebagai kawasan warisan sejarah Islam di Yogyakarta menjadi tempat uji ideal bagi Muhammadiyah menerapkan gerakan dakwah yang kontekstual berbasis komunitas.

Gerakan Besar dari Kelompok Kecil

Perjalanan Haedar Nashir dari monumen IPM masa muda hingga berbagai kegiatan modern Muhammadiyah di Kotagede menggambarkan bahwa impian dan perjuangan organisasi tidak pernah sia-sia. Apa yang dulu hanya sekadar percakapan biasa kini berkembang menjadi lembaga pendidikan, rumah sakit, serta pusat studi Al-Qur’an yang memberikan manfaat yang luas.

Kotagede kini menjadi simbol kekuatan Muhammadiyah yang berakar kuat: mulai dari masjid, sekolah, pesantren penghafal Al-Qur’an, hingga layanan kesehatan—semuanya bekerja sama dalam membangun masa depan Islam yang maju.***