Pemerintah Provinsi Jawa Timur sukses mengurangi Angka Kematian Ibu untuk tahun 2024. Sebelumnya sebesar 93,73 per 100.000 kelahiran hidup di tahun 2023, kini angkanya telah berkurang menjadi 82,56 per 100.000 kelahiran hidup.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, telah membenarkan informasi tersebut. Menurutnya, angka kematian ibu di Jatim sudah berada di bawah target yang ditentukan pemerintah sebesar 93,34 per 100.000 kelahiran hidup (LH).
“Angka kematian ibu pada tahun 2024 berkurang jika dibandingkan dengan tahun 2023. Akan tetapi, mari tidak menjadi lengah. Kami perlu meningkatkan upaya-upaya dalam rangka mempercepat pengurangan angka tersebut,” ungkap Khofifah di Surabaya, Senin (7/4).
Dia kemudian menerangkan langkah-langkah yang diambil untuk mengurangi Angka Kematian Ibu, yaitu melalui pengembangan aplikasi elektronik bernama Deteksi Risiko Tinggi Ibu Hamil (e-Detik) serta program Bunda Anak Impian (BUAIAN).
“kedua program ini dihadirkan oleh Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur. Melalui kedua platform itu, para ibu yang sedang mengandung bisa memantau status kesehatan mereka secara berkala tanpa perlu terus-menerus datangi pelayanan kesehatan,” tambahnya.
Baik e-Detik ataupun BUAIAN dibuat oleh Dinkes Jawa Timur dengan tujuan memberi kenyamanan pada ibu hamil dalam mengawasi pertumbuhan dan kondisi kehamilannya, termasuk juga pengenalan dini terhadap risiko yang mungkin timbul.
Bukan hanya inovasi dalam aplikasi, Dinkes Jawa Timur juga berkolaborasi dengan BPJS Kesehatan guna memberikan layanan pemeriksaan kehamilan yang mencakup setidaknya 6 kali kunjungan, di mana dua di antaranya adalah USG bersama dokter.
“Nanti akan tersedia rujukan ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) apabila ditemui kondisi yang berisiko tinggi. Pelayanan ini lebih ditujukkan untuk peserta aktif BPJS Kesehatan,” jelas Khofifah.
Gubernur Jawa Timur yang telah menjabat untuk dua masa jabatan tersebut sangat yakin bahwa melalui beragam tindakan yang sudah dikerjakan, rangkaian kasus kematian pada wanita hamil bisa terputus. Selain itu, ia juga menginginkan agar komplikasi selama kehamilan dapat dikurangi.
“Harapannya, usaha kita dapat merealisasikan salah satu dari sembilan tujuan Nawa Bhakti Satya yaitu Jatim Sehat. Semoga kita bisa berdoa bersama supaya seluruh ibu di dunia ini dapat melaksanakan masa kehamilannya dan proses kelahiran bayinya dalam kondisi yang baik,” ungkap Khofifah.
(*)