Gubernur Jatim Khofifah Siapkan Bronjong dan Terasering untuk Lindungi Jalur Pacet-Cangar dari Longsor

Gubernur Jatim Khofifah Siapkan Bronjong dan Terasering untuk Lindungi Jalur Pacet-Cangar dari Longsor



Pemerintah Provinsi Jawa Timur secara berkelanjutan melaksanakan perbaikan pasca bencana tanah longsor di Jalanan Raya Pacet-Cangar, Mojokerto pada hari Kamis tanggal 3 April minggu lalu. Insiden tersebut mengakibatkan 10 orang meninggal dunia dalam dua kendaraan yang tertimpa longsoran.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan bahwa selama dua hari mendatang, pemerintah provinsi akan berkonsentrasi pada penanganan material-material longsoran yang tetap tertinggal di tempat peristiwa. Ini juga mencakup rangka-rangka kendaraan milik para korban.

“Dalam pertemuan bersama semua pihak kemarin serta hari ini, tindakan awal yang akan dilakukan adalah melaksanakan operasi penyehatan di tempat peristiwa tersebut dari jam 8 pagi hingga 12 tengah hari,” jelas Khofifah dalam keterangan persnya, Senin (7/3).

Setelah penanganan material longsor selesai dilakukan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur merencanakan pemasangan bronjong (gabion atau pagar batu) guna mencegah potensi bencana longsor di masa depan.

Secara teknis, pengelolaan longsoran menggunakan metode biosoil engineering, yang melibatkan penguatan lereng tanah lewat pembangunan terasering. Kekuatan struktur tanah ditingkatkan dengan memakai bambu serta ditambahkan vegetasi berupa rumput vetiver.

“Targetnya adalah memperkuat bentuk alami dari tanah tersebut. Oleh karena itu, kita perlu menebang tiga pohon di sini supaya proses terracing dapat berjalan,” jelas Gubernur Jawa Timur dua periode itu.

Selanjutnya, Khofifah menyebutkan bahwa bronjong tersebut akan disusun oleh Dinas PU Bina Marga Jawa Timur di zona yang terkena dampak longsor. Bronjong ini memiliki ketinggian 70 meter dengan panjang sekitar 40 meter.

Di luar pembuatan bronjong, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga berniat mendirikan benteng penghalang di pinggiran tebing sebelah kiri jalannya. Tujuannya adalah untuk menghadirkan perasaan selamat bagi warga yang melewati Jalanan Utama Pacet-Cangar.

“Pembuatan terasering membutuhkan masa sekitar tiga puluh hari. Oleh karena itu, kita akan tetap menjalin koordinasi yang erat mengenai pengaturan lalu lintas selama periode pemulihan setelah bencana longsor,” jelas Khofifah.

Di samping memperbaiki jalannya, sistem keamanan pada Jalan Raya Cangar-Pacet pun bakal ditingkatkan melalui instalasi papan informasi elektronik atau Sistem Peringatan Dini (SPD) di lokasi-lokasi penting.

Peringatan tersebut pun dikonfirmasi oleh pihak kepolisian dan akan diteruskan kepada publik mengenai penutupan jalan. Intinya, kita semua harus bersama-sama mempertahankan perasaan aman dari berbagai situasi yang tak diharapkan,” tambah Khofifah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com