.CO.ID, BANTEN – Gubernur Banten Andra Soni menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Banten beserta pemerintah kabupaten dan kota se-Banten mendukung peningkatan kecepatan dalam membangun Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh wilayah kabupaten dan kota. SPPG ini bertindak sebagai satuan eksekusi untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Itu dikatakan oleh Andra Soni setelah menghadiri Rakor Dukungan Penyediaan Tanah untuk Pembangunan SPPG bersama dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana serta semua kepala daerah dari kabupaten/kota se-Provinsi Banten di Aula BLKI Provinsi Banten, Kelurahan Jelupang, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan pada hari Senin (12/5/2025).
“Rapat koordiansi ini bertujuan melanjutkan usaha peningkatan pembangunan SPPG di Banten. Kami bekerja sama dengan semua kepala daerah guna meneruskan surat edaran dari Menteri Dalam Negeri tentang tanggung jawab pemerintah daerah dalam menyediakan tanah untuk proyek SPPG,” jelas Andra Soni.
Pada rapat koordinasi tersebut, BGN menandatangani memorandum of understanding bersama Pemerintah Provinsi Banten terkait sinergi dan kerja sama dalam program-program MBG. Selain itu, disetujui juga perjanjian pinjam meminjam mengenai penggunaan lahan yang dimiliki oleh Pemda Provinsi Banten untuk kepentingan BGN.
Andra Soni mengatakan bahwa timnya sudah menawarkan beberapa properti tanah kepada BGN agar bisa digunakan sebagai tempat pembuatan SPPG.
“Termasuk kita menyebutkan adanya 33 SMK Tata Boga yang dapat digunakan sebagai dapur untuk SPPG,” katanya.
Andra Soni menyebut bahwa nantiaset dari tanah yang sudah diajukan akan diperiksa verifikasinya lebih dulu sebelum konstruksi SPPG dimulai.
“Selanjutnya, area tersebut akan ditinjau ulang oleh BGN. Secara umum, setiap wilayah sudah menegaskan kemampuannya dan kami akan tetap berkolaborasi guna mewujudkannya,” ungkap Andra Soni.
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengucapkan penghargaan dan berterima kasih kepada Gubernur Banten beserta semua kepala daerah di setiap kabupaten/kota provinsi tersebut karena telah menunjukkan tanggapan positif dan sikap proaktif dalam mensupport Program Makan Bergizi Gratis.
“Ini merupakan salah satu di antara program terbesar di Banten. Kami bertujuan untuk menjangkau sekitar 2,9 juta siswa tanpa memasukkan jumlah ibu hamil dan menyusui dalam hitungan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan kira-kira 1388 tenaga profesional pendidikan,” katanya.
Menurut Dadan, saat ini di wilayah Provinsi Banten hanya ada 35 SPPG. Oleh karena itu, diperlukan usaha kerjasama yang semakin besar lagi.
“Tapi, dengan semangat dari Pak Gubernur dan seluruh Walikota/ Bupati tadi yang dengan proaktif menyiapkan lahan dan juga mungkin nanti ada kontribusi-kontribusi koordinatif terkait dengan mitra-mitra. Saya kira Banten akan cepat memenuhi target,” ucap Dadan.
Dadan mengatakan bahwa timnya bertujuan agar semua peserta program MBG bisa menjalankannya secara efektif dan mulus sampai akhir tahun 2025. Ini sejalan dengan petunjuk dari Presiden Prabowo Subianto.
“Berdasarkan pengamatan saya terhadap seluruh Kepala Daerah se-Provinsi Banten, mereka aktif dan memberikan dukungan yang besar. Oleh karena itu, saya yakin bahwa hal ini akan dengan cepat direalisasikan di Banten,” ungkap Dadan.
Berikut ini adalah penjelasan dari rapat koordinasi tersebut: Para pemimpin daerah kabupaten atau kota yang berada di Provinsi Banten telah menawarkan dan mendukung setidaknya tiga tempat untuk merencanakan pembangunan SPPG di wilayah mereka masing-masing.
(ADV)