,
Jakarta
– Di hari kedua Idul Fitri tahun tersebut, Presiden RI ketujuh, Joko Widodo alias Jokowi, serta keluarganya merasakan hangatnya silaturrahmi. Pada tanggal 1 April 2025, beliau menghabiskan waktu dengan kerabat dekat di rumahnya yang berlokasi di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Provinsi Jawa Tengah.
Gibran
Rakabumig Raka, anak tertuanya Joko Widodo dan Iriana, sampai ke tempat tinggalnya sekitar pukul 12:30, lalu disebut-sebut telah menjalankan ritual sungkem. Orang nomor dua negara tersebut muncul bukan tanpa pendamping, ia hadir bersama istrinya, Selvi Ananda, beserta kedua keturunannya, yakni Jan Ethes Srinarendra dan La Lembah Manah.
Saat sampai di rumah, Selvi menjadi orang pertama yang turun dari mobil, disusul oleh Jan Ethes serta Gibran yang terlihat memegangi La Lembah Manah. Mereka pun segera menuju kediaman tersebut untuk bertemu dengan anggota keluarga lainnya. Tidak berapa lama setelah itu, tepatnya kurang lebih sepuluh menit, Kaesang Pangarep datang beserta pasangan hidupnya, Erina Gudono.
Gibran Rakabuming Raka
Mengakui telah menerima beberapa saran dari ayahnya, Joko Widodo, selama pertemuan di Solo pada hari Idul Adha tahun 2025. Meskipun demikian, dia tidak memberikan rincian mengenai nasihat yang diterimanya terkait kinerjanya daripada sang mantan presiden ketujuh tersebut.
Iya, terdapat sejumlah saran (
Jokowi
),” terungkap Gibran ketika bertemu dengan para jurnalis usai mengantar belanjaan beberapa anak dari sekitar sepuluh panti asuhan di Kota Solo untuk memilih pakaian baru di sebuah butik yang ada di Jalan Slamet Riyadi Solo, Jawa Tengah pada hari Selasa sore tanggal 1 April 2025.
Di tengah kunjungan keluarganya,
Jokowi
mengeluarkan diri dari dalam rumah guna menyambut para tamu yang sedang mengunjungi. Kedai mantan Walikota Surakarta tersebut dipenuhi oleh penduduk setempat dengan semangat tinggi; banyak diantaranya berharap untuk bergandengan tangan serta meminta foto bersama eks Presiden tersebut.
Di luar bertemu dengan kerabatnya, saat di Solo, Gibran punya tugas tambahan. Dia merancang untuk menjelajahi sejumlah tempat guna mengetahui secara langsung aspirasi warganya. Kunjungan ini melibatkan Wali Kota Solo, Respati Ardi, sebagai pendamping dan peserta aktif.
Arti dan Kepanjangan Sujud kepada Orang Tua pada Budaya Idul Fitri
Idul Fitri adalah saat yang ditunggu-tunggu oleh para pemeluk Islam di berbagai belahan dunia usai menunaikan ibadah puasa selama sebulan penuh pada bulan Ramadan. Di luar sifatnya sebagai hari keberhasilan, Idul Fitri pun jadi kesempatan ideal bagi orang-orang untuk bertukar permohonan pengampunan serta menguatkan tali silaturrahmi dengan kerabat mereka. Tradisi tersendiri yang melekat dalam merayakan Lebaran, terutamanya di antara komunitas Jawa, ialah ritual sungkem.
Menurut situs web Nahdlatul Ulama (NU), sungkeman merupakan suatu kebiasaan dimana seorang anak merendah di depan orang tuanya atau anggota keluarganya yang lebih berumur untuk menunjukkan hormat dan ucapan terima kasih atas petunjuk dan cinta yang sudah mereka peroleh mulai saat dilahirkan sampai menjadi dewasa. Kebiasaan ini mempunyai arti penting, tidak hanya semata-mata sebuah upacara, melainkan juga menggambarkan prinsip-prinsip sopan santun, adab, serta penghargaan kepada para orang tua dan nenek moyangnya.
Dalam prosesi
sungkeman
Anak-anak biasanya membungkukkan lutut atau duduk lebih rendah daripada orang tuanya sebagai tanda penghargaan. Tindakan sungkan tersebut kerap disertai dengan permohonan ampun, doa, dan ucapan harapan semoga hidup si anak mendapatkan berkah serta restu dari kedua orangtuanya. Waktu itu pun turut dimanfaatkan oleh masing-masing pihak untuk melakukan refleksi dan introspeksi demi perbaikan diri serta pemeliharaan ikatan yang harmonis antara anggota keluarga dan lingkaran sosial sekitar.
Di seluruh wilayah Indonesia, sangkaan masih dipertahankan sebagai elemen penting dari budaya Idul Fitri. Walaupun format serta cara melakukannya mungkin agak bervariasi sesuai dengan kebiasaan lokal, makna utamanya tidak berubah; yakni untuk mengungkapkan cinta, rasa hormat, dan persaudaraan di antara anggota keluarga.
Septia Ryanthie
dan
Karunia Putri
bersumbang dalam penyusunan artikel ini.