Berita  

Geopark Toba Dapat Lampu Hijau UNESCO

Geopark Toba Dapat Lampu Hijau UNESCO

SETELAH revalidasi, Geopark Kaldera Tobadi Sumatra Utara akhirnya memperoleh status kartu hijau sebagai anggota jaringan UNESCO (organisasi pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan PBB) Global Geopark. Taman bumi tersebut sebelumnyamendapat “kartu kuning” dalam rapat UNESCO Global Geoparkspada Maroko pada 4-5 September 2023.

Kepala Pengelola Umum Toba Caldera UNESCO Global Geoparks Azizul Kholis menyatakan bahwa status kartu hijau telahditetapkan dalam sidang komite eksekutif ke-11 Jaringan Geopark Global di Kutralkura, La Araucania, Chili, pada Sabtu, 6 September 2025.

“Kami berharap pencapaian ini menjadi awal dari kerja sama pengelolaan Kaldera Toba yang lebih baik, serta mampu memberikan manfaat nyata bagi penduduk setempat,” ujar Azizul di Medan, Minggu, 7 September 2025.

Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Ia menyatakan bahwa penghargaan kartu hijau terhadap Geopark Kaldera Toba adalah hasil kerja sama dari berbagai pihak. Ia mengucapkan rasa syukur dan terima kasih atas pencapaian ini.

Pengadilan Global Geopark Network (GGN) dan Konferensi Internasional GGN diadakan pada 5-12 September 2025 di Kutralkura, La Araucania, salah satu Geopark Global yang diakui oleh UNESCO di Chili.

Kartu kuning merupakan peringatan dari pihak pengelola kawasan karena tidak memenuhi beberapa standar yang ditetapkan, dan UNESCO mengharapkan Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark melakukan perbaikan sebelum proses revalidasi yang akan dilakukan dua tahun berikutnya.

“Selama pertemuan internasional Global Geopark Network, perwakilan resmi dari berbagai negara berkumpul,” kata Azizul.

Sebagai tanggapan terhadap peringatan dari UNESCO, pemerintah Indonesia berupaya memperbaiki berbagai catatan yang ada. Revalidasi akhir akan dilaksanakan pada 21–25 Juli 2025. Dalam dua tahun terakhir, pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta pengelola Geopark Kaldera Toba telah melakukan perbaikan di berbagai bidang yang menjadi fokus perhatian.

Geopark Kaldera Toba mencakup area yang terdiri dari beberapa wilayah di tujuh kabupaten sekitarDanau Toba, yaitu Kabupaten Samosir, Toba, Simalungun, Tapanuli Utara, Karo, Dairi, dan Humbang Hasundutan. Wilayah ini ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark karena keistimewaan geologis berupa kaldera volkanotektonik terbesar di dunia, serta keragaman hayati dan budaya yang melimpah.

Geopark Ciletuh dan Rinjani

Selain Geopark Kaldera Toba di Danau Toba, lanjutnya, Indonesia juga memiliki dua taman bumi lainnya, yaitu Geopark Ciletuh – Pelabuhan Ratu di Jawa Barat, danGeopark RinjaniLombok berada di Nusa Tenggara Barat.

Status kartu hijau merupakan pengakuan tertinggi dalam keanggotaan Global Geopark Network, sehingga Geopark Kaldera Toba berhak memperoleh gelar UNESCO Global Geopark selama empat tahun ke depan.

Kartu ini juga berfungsi sebagai indikator standar dalam memenuhi pengelolaan sesuai protokol UNESCO Global Geopark, dan setiap anggota UNESCO Global Geopark akan dievaluasi kembali statusnya setiap empat tahun untuk menilai pengelolaannya.

“Keputusan tiga geopark di Indonesia itu diumumkan oleh Setsuya Nakada yang ditunjuk sebagai ketua sidang,” kata Azizul.