AKTIVITAS Sesar Lembang kembali menyebabkan guncangan gempayang dapat dirasakan di Desa Pasir Langu, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mencatat gempa tersebut terjadi pada Selasa 19 Agustus 2025, pukul 11.41 WIB.
Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hartanto menjelaskan gempa tersebut memiliki kekuatan magnitudo 2,3 dengan titik pusat berada di darat, tepatnya berjarak sembilan kilometer arah barat laut dari pusat Kota Cimahi. Kedalaman sumber gempa ini termasuk dangkal, yaitu sekitar 10 kilometer.
Selanjutnya, Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyatakan bahwa lokasi pusat gempa bumi tersebut termasuk dalam segmen barat Sesar Lembang. “Kami mengingatkan bahwa segmen barat Sesar Lembang mengalami peningkatan aktivitas seismik,” ujarnya dalam pernyataan terpisah yang disampaikan pada siang hari Selasa.
Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Berdasarkan data gempa dari tahun 2010 hingga 2025 yang dikumpulkan Daryono, tercatat paling sedikit 18 gempa yang disebabkan oleh aktivitas Sesar Lembang. Lima di antaranya terjadi pada tahun ini, yakni dalam periode Juli hingga Agustus.
Data gempa dari tahun 2010 hingga 2025 yang disebabkan oleh aktivitas Sesar Lembang di Jawa Barat. (BMKG)
Gempa yang terjadi hari ini terasa di wilayah Pasir Langu, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Tingkat intensitas gempa berada dalam kisaran II-III MMI. Getaran terasa oleh sejumlah orang dan menyebabkan benda-benda ringan yang digantung berayun hingga getarannya terasa jelas di dalam rumah, seperti ada truk yang melintas.
Sampai saat ini, berdasarkan informasi dari BMKG, belum ada laporan mengenai kerusakan pada bangunan akibat gempa bumi tersebut. Berdasarkan pemantauan BMKG, hingga tiga jam setelah kejadian gempa, tidak ditemukan aktivitas gempa susulan.
Gempa yang terjadi di Sesar Lembang sebelumnya, yang getarannya terasa, juga tercatat oleh BMKG berada di wilayah Pasir Langu dan Jambudipa. Gempa yang terjadi pada hari Kamis sore, 14 Agustus 2025, memiliki kekuatan 1,8 skala Richter dan diketahui berasal dari segmen Cimeta Sesar Lembang.
Berdasarkan sejarahnya, menurut Daryono, gempa yang menyebabkan kerusakan dari Sesar Lembang pernah terjadi pada 28 Agustus 2011. Pada waktu itu terjadi gempa besar dengan kekuatan Magnitudo 3,3 yang juga diakibatkan oleh aktivitas Sesar Lembang bagian Cimeta. Gempa tersebut dilaporkan merusak 103 rumah di Kampung Muril Rahayu, Desa Jambudipa.
“Gempa ini berkekuatan kecil tetapi merusak karena hiposenter (kedalaman pusat gempa) terletak dekat permukaan, tanahnya lunak, akan semakin memperparah dampaknya jika struktur bangunan tidak kuat,” ujar Daryono menjelaskan.
