,
Jakarta
– Medical Manager PT Kalbe Farma Tbk Hastarita Lawrenti mengatakan penyakit batu
saluran kemih
adalah salah satu dari tiga penyakit terbesar di bidang
urologi
dengan gejala yang paling sering dialami adalah urine keluar tidak tuntas dan disertai nyeri ringan di saluran kemih, atau biasa disebut anyang-anyangan (disuria). “Disuria merupakan gejala dan nantinya berisiko menjadi pemicu terjadinya gangguan lain yang lebih berat seperti penyakit batu saluran kemih,” kata Hastarita pada 14 Juni 2025.
Penyakit batu saluran kemih terjadi ketika aliran urine dari kandung kemih tidak lancar dan terjadi proses pengendapan mineral dalam urine, hingga mengeras dan mengkristal. Selain kondisi kesehatan seperti peradangan infeksi kandung kemih, penyakit batu saluran kemih dapat disebabkan oleh dehidrasi berkepanjangan, kekurangan vitamin A atau vitamin B, serta konsumsi makanan berlemak, manis, atau tinggi garam.
Gejala penyakit batu saluran kemih beragam. Di antaranya, asimptomatis atau tanpa gejala, sakit pinggang ringan sampai dengan kolik, dan dapat disertai disuria, adanya darah dalam urine (hematuria), sering buang air kecil, sulit mengosongkan kandung kemih hingga tuntas (retensi urin). Ada pula gejala seperti nyeri atau tidak nyaman di atas tulang kemaluan (nyeri suprapubik), hingga tidak mampu memproduksi urine (anuria). Keluhan ini dapat disertai penyulit berupa demam atau tanda gagal ginjal. Selain itu, keluhan yang muncul juga dipengaruhi oleh lokasi batunya.
Berbagai gejala ini kerap kali menimbulkan ketidaknyamanan bagi pasien, bahkan dapat menghambat aktivitas harian. Hastarita mengatakan penyakit ini bisa dialami siapa saja, terutama para pengendara kendaraan, pekerja kantoran, mitra ojek online, driver. Mayoritas pasien penyakit ini adalah laki-laki usia produktif. “Pada usia produktif dan padat aktivitas, misalnya karyawan, para wartawan, dan mitra ojek online, berisiko mengalami anyang-anyangan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya konsumsi air mineral, kurang berolahraga, dan sering kali menahan
buang air kecil
,” kata Hastarita.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia, terjadi peningkatan prevalensi peyakit ini, yakni dari 6,9 persen pada tahun 2013, menjadi 8,5 persen pada tahun 2018. Fakta lainnya, kasus pada laki-laki lebih sering terjadi dibandingkan kasus pada perempuan, yaitu 3:1 dengan puncak insiden terjadi pada usia 40-50 tahun.
Selain itu, berdasarkan Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Batu Saluran Kemih Kemenkes, batu pada saluran kemih dapat terjadi di ureter, kandung kemih, uretra, dan ginjal. Penanganan batu saluran kemih bergantung pada lokasi, ukuran, dan komposisi batu, serta gejala pasien. Selain menyebabkan komplikasi penurunan fungsi ginjal yang dapat berakhir pada gagal ginjal, batu saluran kemih juga memiliki angka frekurensi yang tinggi. Angka kejadian dalam 2, 5, 10, dan 15 tahun yaitu sebesar 11 persen, 20 persen, 31 persen, dan 39 persen.
Salah satu Mitra Ojek Online, Wenda Suyatno atau yang kerap disapa Wenda Ojol, menceritakan bahwa dirinya sering kali mengalami disuria. Pada kesehariannya, Wenda berkendara motor sekitar 8—12 jam untuk mengantar-jemput pelanggan, minimal 25 orderan. Kondisi ini membuatnya kadang-kadang tidak sempat beristirahat, kurang mengonsumsi air mineral, bahkan sering kali menahan buang air kecil. “Saya lumayan sering mengalami buang air kecil yang tidak tuntas dan sakit di area pinggang hingga perut bawah. Saya merasa lebih sering mengalami anyang-anyangan ini ketika sedang giat-giatnya ambil orderan. Maka dari itu, saya sering menahan buang air kecil, karena jika orderan tidak tepat waktu akan mempengaruhi bintang layanan,” kata Wenda.
Ketika mengalami disuria, Wenda dan rekan pengemudi ojek online pergi ke apotek untuk mencari obat yang tepat. Mereka tidak segera melakukan pemeriksaan di rumah sakit, karena terhambat masalah biaya dan keterbatasan waktu, kecuali jika sudah mengalami kondisi yang sangat parah. Salah satu apoteker mengatakan, dirinya sering kali bertemu dengan pasien yang mengalami gejala seperti yang dialami Wenda. Apoteker sebagai garda terdepan yang berhadapan dengan masyarakat pun mengedukasi masyarakat dengan menjelaskan penggunaan obat secara tepat. Terkait disuria yang dialami pasien, saat ini masyarakat lebih mencari terapi herbal/jamu/ekstrak.
Dosen dan Praktisi Kesehatan apoteker Rurynta Ferly Shavira mengatakan belakangan ini terapi herbal meningkat. Indonesia sendiri memiliki banyak keanekaragaman dan value empiris dari beberapa herbal alami yang sudah digunakan secara turun menurun. “Namun sering kali penggunaannya menjadi salah kaprah dan apoteker berperan penting mengedukasi bahwa jamu/herbal/ekstrak ini sudah terstandarisasi melalui nomor ijin edar dan secara farmakologi berbeda dengan cara kerja obat yang berasal dari sintetik,” kata Dosen dan Praktisi Kesehatan apoteker Rurynta Ferly Shavira.
Disuria atau anyang-anyangan perlu segera ditangani, agar pasien dapat kembali menjalankan aktivitas harian dengan nyaman dan untuk mencegah munculnya penyakit batu saluran kemih. Selain cukup minum air putih dan menjaga kebersihan, kondisi ini juga bisa diatasi dengan meminum obat yang tepat. Sebagai perusahaan kesehatan, Kalbe menaruh perhatian terhadap pencegahan penyakit batu saluran kemih, termasuk mencegah dan mengobati gejala awalnya yaitu anyang-anyangan. “Kalbe melalui PT Hexpharm Jaya Laboratories menyediakan obat-obatan dan suplemen yang tepat, seperti Nephrolit,” kata Group Marketing Head PT Hexpharm Jaya Laboratories, Feri Sumarianto.
Nephrolit menjadi satu-satunya herbal/jamu praktis dalam bentuk kapsul yang mengandung lima ekstrak herbal alami, yaitu daun kejibeling, kumis kucing, tempuyung, meniran, dan daun sendok. Kelimanya memiliki manfaat yang komplet dengan indikasi sesuai dengan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), yaitu membantu meluruhkan batu urine di saluran kemih serta membantu melancarkan buang air kecil. “Kami melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan kepada masyarakat melalui kegiatan 1001 Aksi Bareng Nephrolit,” kata Feri.
1001 Aksi Bareng Nephrolit merupakan rangkaian kegiatan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan kebersihan saluran kemih bersama produk Nephrolit. Kegiatan ini dilaksanakan untuk 1001 mitra ojek online dari berbagai platform, sejak 19 Mei—14 Juni 2025. Tidak hanya di Jadetabek, kegiatan ini juga diadakan di 4 lokasi lain, yaitu Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali. Ini menjadi persembahan Nephrolit untuk mitra ojek online yang selama ini bekerja membantu memudahkan aktivitas masyarakat luas.
Kegiatan yang bekerja sama dengan ISMAFARSI (Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia) ini meliputi skrining kesehatan, edukasi, pemeriksaan kesehatan gratis untuk ojek online, serta campaign melalui mini vlog competition dan sosial media, mengenai kesehatan saluran kemih. “Mitra ojek online memiliki risiko tinggi untuk mengalami gangguan batu saluran kemih. Puji syukur juga karena kita mendapat apresiasi dengan penghargaan Rekor MURI sebagai Pemeriksaan Kesehatan dengan Peserta Driver Ojek Online Terbanyak,” kata Feri.
Corporate External Communication PT Kalbe Farma Tbk, Astrid Isnawati berharap kegiatan 1001 Aksi Bareng Nephrolit bisa meningkatkan kesadaran terkait kesehatan saluran kemih yang sering kali terlupakan. Padahal, siapa pun dapat mengalaminya, terutama pada usia produktif dan memiliki banyak kesibukan, termasuk mitra ojek online.