– Film Kampung Jabang Mayit: Ritual Maut telah secara resmi dirilis di bioskop Indonesia mulai hari ini, Kamis (24/7).
Sutradara Wisnu Surya Pratama berhasil menghadirkan film tersebut bukan sekadar kategori horor biasa.
Support kami, ada hadiah spesial untuk anda.
Klik di sini: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Namun, ia juga menyentuh isu-isu mengenai perempuan melalui alur cerita maupun tokoh-tokoh yang hadir. Salah satunya, menonjolkan perjuangan seorang ibu demi anaknya.
“Yang paling penting dan bagi saya sangat emosional, ini adalah karya yang ditujukan kepada perempuan. Karena orang yang paling berharga dalam hidup saya adalah perempuan,” ujar Wisnu saat gala premiere film Kampung Jabang Mayit: Ritual Maut di CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat.
Menariknya, 80 persen dari proses pengambilan gambar film ini dilakukan di siang hari. Hal ini menjadi tantangan sekaligus keuntungan bagi seluruh anggota tim produksi. “Karena akhirnya kami syuting dalam kondisi yang lebih sehat,” ujarnya.
Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Karena itu, Wisnu mengatakan bahwa dirinya memang tidak bermaksud menyajikan esensi horor dalam film Kampung Jabang Mayit: Ritual Maut melalui nuansa gelap hingga jumpscare. Sebab, ia memahami bahwa makna horor dalam setiap pikiran manusia berbeda-beda.
Dan, menciptakan rasa takut atau cemas bagi penonton tidak selalu dilakukan dengan menampilkan hantu menyeramkan berwajah cacat. Namun, hal ini bisa dibangun melalui situasi dramatis manusia yang rumit.
“Ketakutan berada di dalam pikiran kita dan terus menghantui. Kehidupan yang kacau, keputusan yang salah, serta kehilangan orang yang kita cintai adalah ketakutan paling menyedihkan,” kata Wisnu.
Ersya Aurelia terpilih menjadi pemeran utama yang memainkan peran Weda. Ia mengungkapkan, tantangan terbesar selama proses produksi adalah memahami emosi Weda. Karena, Weda juga mengalami perkembangan karakter yang cukup besar.
“Secara emosional cukup sulit membayangkan menjadi seorang wanita hamil di luar nikah saat karier sedang menanjak. Emosionalnya terasa berat,” kata aktris berusia 25 tahun itu. Selanjutnya, melakukan adegan ritual dilakukan pada siang hari ketika matahari tepat berada di atas kepalanya.
Kondisi tersebut membuat seluruh tenaganya habis hingga tubuhnya menjadi lemah akibat kelelahan. Bahkan, setelah syuting Ersya mengakui butuh beberapa saat untuk kembali pulih. Hal ini juga menjadi pengalaman pertamanya dalam belajar tarian kontemporer.
“Sangat melelahkan karena syuting di siang hari, cukup panas. Saat melakukan itu, aku agak pusing, merasa seperti tidak berjalan,” ujar Ersya.
Film Kampung Jabang Mayit: Ritual Maut juga turut dibintangi oleh Bukie B. Mansyur, Atiqah Hasiholan, Rachquel Neisa, dan lainnya.
Diproduksi oleh perusahaan film Kucing Hitam Pictures dan SPASI Moving Image, film ini diangkat dari thread viral di X yang dibuat oleh Qwertyping. Ceritanya mengisahkan seorang model cantik bernama Weda yang sedang hamil di luar nikah saat karierya sedang naik daun.
Ia dibawa oleh kekasihnya, Bagas (Bukie B. Mansyur), ke Desa Rangkaspuna guna mengakhiri kehamilannya. Di tempat tersebut, mereka bertemu dengan Ni Itoh (Atiqah Hasiholan), seorang paraji atau dukun bayi yang ternyata menyimpan rahasia gelap terkait ritual aborsi hitam.