news  

Festival Literasi Jogja 2025: Buku Murah Mulai Rp 5.000

Festival Literasi Jogja 2025: Buku Murah Mulai Rp 5.000

Festival Literasi Jogja 2025: Kebangkitan Dunia Buku di Tengah Perkembangan Teknologi

Festival Literasi Jogja 2025 yang berlangsung dari tanggal 9 hingga 13 Juli di halaman Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi ajang penting dalam memperkuat tradisi membaca. Acara ini diselenggarakan di sebelah timur Jogja Expo Center (JEC) dan menawarkan berbagai pilihan buku, mulai dari fiksi, non fiksi, buku anak-anak, religi, hingga karya-karya filsafat serta buku terbitan komunitas lokal.

Diskon Menarik dan Berbagai Penawaran Spesial

Pameran buku yang melibatkan ratusan penerbit nasional ini menyediakan berbagai penawaran menarik bagi pengunjung. Salah satu yang paling diminati adalah diskon hingga 80 persen untuk beberapa judul buku. Harga buku yang ditawarkan sangat terjangkau, seperti buku ilmu pengetahuan, buku anak-anak, dan fiksi dengan harga mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 15 ribu. Bahkan ada buku yang dibanderol lebih mahal, tetapi tetap dalam kisaran harga yang ramah pengunjung.

Selain itu, tersedia paket bundling spesial di mana pengunjung hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp 50 ribu untuk mendapatkan satu tas buku yang dipilih sesuai keinginan.

Peran Penting Festival Literasi dalam Era Digital

Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Aminudin Aziz, menyampaikan bahwa Festival Literasi Jogja 2025 merupakan acara pertama yang digelar dalam bentuk festival tentang buku. Ia menilai bahwa menjaga tradisi literasi di tengah maraknya teknologi digital menjadi tantangan besar.

“Acara seperti ini sangat vital untuk mengajak masyarakat tetap meningkatkan literasi. Event ini bisa melahirkan generasi yang lebih peduli terhadap dunia literasi,” ujar Aziz saat membuka gelaran tersebut.

Buku Komunitas Lokal yang Menginspirasi

Tidak hanya buku-buku dari penerbit besar, Festival Literasi Jogja 2025 juga menyediakan ruang bagi karya-karya komunitas lokal. Salah satunya adalah Pustaka Desa Wukirsari, sebuah kelompok literasi yang berasal dari Desa Wukirsari, Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Desa ini dikenal tidak hanya karena kerajinan batiknya yang telah meraih pengakuan nasional maupun internasional, tetapi juga karena kontribusinya dalam dunia sastra dan seni.

Pustaka Desa Wukirsari menampilkan berbagai karya seperti komik karya lokal, produk Journal Kids’s Dijah, buku mewarnai, Zine Kalesal, serta hasil workshop dan merchandise. Semua karya ini hadir dalam pameran yang gratis untuk umum.

Aktivitas Lengkap Selama Festival

Selain pameran buku, acara ini juga diisi oleh berbagai aktivitas menarik sepanjang hari. Mulai dari talkshow, pentas musik, workshop penulisan konten, bedah buku, aksi kesenian tradisi mocopat, hingga dialog filsafat dan kepenulisan. Pengunjung juga dapat menikmati malam sastra, bincang buku dengan Cak Nun, lomba menggambar, dan malam musikalisasi.

Selama acara berlangsung, tersedia pula pembagian voucher potongan harga untuk pembelian buku. Hal ini semakin memperkuat antusiasme pengunjung terhadap dunia literasi.

Gerakan Literasi Anak Muda

Penjabat Sekretaris Daerah DIY, Aria Nugrahadi, menekankan bahwa festival buku ini bertujuan untuk memperkuat gerakan literasi di kalangan masyarakat, khususnya anak muda. “Literasi tidak hanya berkaitan dengan kemampuan membaca buku, tetapi juga menyatu dalam konteks kehidupan sosial masyarakat,” kata dia.

Menurut Aria, literasi yang sejati tidak hanya membuat seseorang pandai, tetapi juga bijak. “Seorang yang melek literasi seharusnya tidak hanya mampu membaca teks tetapi juga membaca kehidupan, serta melihat kebijakan yang benar dan salah, yang adil dan zalim,” tambahnya.

Penerbit Buku Indie: Para Penjaga Nyala Literasi

Dalam rangkaian acara, para penerbit buku indie juga turut serta dalam memperkenalkan karya-karya mereka. Mereka menjadi bagian dari upaya menjaga nyala literasi di tengah perubahan zaman. Dengan berbagai inovasi dan kreativitas, penerbit-penerbit ini memberikan alternatif baru bagi para pencinta buku.