, Jakarta– Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, akan menyelenggarakan acara Festival Kota Toea – Pihak dinas pariwisata kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, akan mengadakan kegiatan Festival Kota Toea – Akan diadakan Festival Kota Toea oleh Dinas Pariwisata Kota Mataram yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat – Dinas Pariwisata Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, merencanakan penyelenggaraan Festival Kota Toea – Dalam rangka mempromosikan budaya dan wisata, Dinas Pariwisata Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat akan menyelenggarakan Festival Kota ToeaAmpenan 2025. Acara yang berlangsung selama dua hari, 26-27 Juli 2025, ini bertujuan sebagai wadah promosi pariwisata, warisan budaya, dan sejarah Kota Tua Ampenan.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Cahya Samudra berada diMataram, Kamis, mengatakan, Perayaan Kota Toea Ampenan akan diadakan mulai dari Kelenteng Jalan Pabean Ampenan hingga ke kawasan Pantai Ampenan. Perayaan Kota Toea Ampenan 2025 ini diselenggarakan bersamaan dengan pembukaan Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII 2025 di Provinsi NTB sehingga diharapkan terjadi peningkatan kunjungan dari atlet dan tamu Fornas yang diperkirakan mencapai sekitar 15.000 hingga 20.000 orang.
“Harapan dari 15.000 hingga 20.000 tamu Fornas, sekitar 2.000 hingga 4.000 bahkan lebih bisa hadir mengunjungi Festival Kota Toea Ampenan,” katanya.
Nuansa Zaman Dulu
Festival ini menghadirkan nuansa masa lalu. Para peserta dalam kegiatan Festival Kota Toea Ampenan akan mengenakan pakaian tradisional seperti kebaya dan kain untuk perempuan, baju Belanda, pakaian tentara Belanda, serta yang lainnya.
“Kami juga menyediakan tempat-tempat foto dengan nuansa masa lalu, termasuk untuk penyewaan pakaian kuno,” katanya.
Untuk semakin memperkaya suasana, kata Cahya, para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang akan terlibat dalam Festival Kota Toea Ampenan juga diminta mengenakan pakaian serta peralatan berjualan dengan nuansa klasik. Dengan konsep ini, menurutnya, tujuan utama untuk melestarikan dan mempromosikan warisan budaya sejarah Kota Tua Ampenan dapat tercapai.
Selain itu, Festival Kota Toea Ampenan menjadi sarana bagi masyarakat dalam merayakan seni dan budaya setempat serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga sekitar, khususnya pelaku usaha kecil dan menengah.
Lebih lanjut Cahya menyampaikan, kegiatan Festival Kota Toea Ampenan juga akan menyediakan hiburan berupa penampilan lagu-lagu tempo dulu. “Sebelum penutupan, pada hari Sabtu (27/7-2025), kami juga menyediakan bazar pakaian bekas yang dijual terbuka bagi pengunjung yang hadir,” ujarnya.
Sejarah Ampenan
Sejarawan Sudirman Bahri dalam kitabnyaSejarah dan Budaya Lombok yang dikutip Indonesia.go.idmenyatakan bahwa sejak abad ke-19 Ampenan telah menjadi pusat perdagangan yang sibuk. PemerintahHindia Belandamenunjuknya sebagai Afdeeling atau wilayah administratif setara kabupaten berdasarkan Peraturan Negara Nomor 181 Tahun 1895 yang ditetapkan pada 31 Agustus 1895.
Sebagai pusat perdagangan, kota ini menjadi tempat yang ramai dikunjungi oleh pendatang dari berbagai wilayah. Sampai saat ini, para pendatang tersebut tinggal di sana dan membentuk komunitas masing-masing seperti Kampung Jawa, Kampung Tionghoa, Kampung Bugis, Kampung Melayu, Kampung Banjar, Kampung Bajo, Kampung Arab, dan Kampung Bali. Wilayah tersebut… kota tuaAmpenan memiliki banyak bangunan yang merupakan sisa penjajahan Hindia Belanda dengan usia lebih dari seratus tahun.
Pilihan Editor: Ampenan, Menolak DilupakanPilihan Editor: Pantai Diperbarui, Lihat Catatan Sejarah Kota Tua AmpenanBaca juga: Menghadiri Perayaan Nyepi di Mataram, Nusa Tenggara Barat