Fakta Penting tentang Oklusi Arteri Retina atau “Stroke Mata”

Fakta Penting tentang Oklusi Arteri Retina atau “Stroke Mata”

Penyumbatan pembuluh darah retina, yang dikenal juga sebagai “stroke mata”, merupakan kondisi berbahaya di mana aliran darah ke retina terhenti karena adanya penghalang. Retina adalah lapisan tipis di bagian belakang mata yang bertugas menangkap cahaya dan mengubahnya menjadi sinyal yang dikirim ke otak. Ketika aliran darah terganggu, penglihatan bisa tiba-tiba menjadi kabur, gelap, atau bahkan hilang sepenuhnya.

Arteri memainkan peran penting dengan mengangkut darah dari jantung untuk menyuplai oksigen dan nutrisi ke retina. Tanpa pasokan ini, sel-sel retina bisa mulai rusak atau mati dalam hitungan menit hingga jam. Itulah sebabnya oklusi arteri retina dianggap sebagai kondisi medis darurat. Tindakan cepat sangat dibutuhkan agar kerusakan permanen pada penglihatan dapat dihindari.

Artikel ini membahas informasi penting mengenai oklusi arteri retina, mulai dari penyebab, gejala, diagnosis hingga cara pengobatannya.

Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

1. Gejala

Gejala utama penyumbatan arteri retina adalah perubahan penglihatan yang muncul secara mendadak. Dalam sebagian besar kasus, kondisi ini hanya terjadi pada satu mata dan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit apa pun.

Lebih jelasnya, ketika mengalami penyumbatan pada arteri retina, kamu mungkin mengalami:

  • Kehilangan sebagian atau seluruh kemampuan melihat.
  • Tidak mampu melihat dengan cara yang berbeda.
  • Penglihatan kabur atau terdistorsi.
  • Titik buta.

2. Penyebab

Penyumbatan pada arteri retina terjadi akibat adanya penghalang di dalam arteri, umumnya disebabkan oleh penumpukan kolesterol yang menghambat aliran darah atau terbentuknya gumpalan darah.

Oklusi arteri retina bisa bersifat sementara, yaitu hanya beberapa detik atau menit jika sumbatan pecah dan memungkinkan aliran darah kembali mengalir ke retina. Namun, kondisi ini juga bisa bersifat tetap.

Faktor-faktor risiko yang sering terkait dengan penyumbatan arteri retina meliputi:

  • Penyakit arteri karotis.
  • Timbunan lemak di arteri.
  • Kerusakan katup jantung.
  • Tumor di jantung.
  • Detak jantung yang tidak normal.
  • Diabetes.
  • Hipertensi.
  • Penyalahgunaan obat intravena.
  • Kondisi yang memicu terbentuknya gumpalan darah.
  • Penggunaan kontrasepsi oral.
  • Hamil.
  • Kelainan trombosit darah.

Ketidaknormalan aliran darah di arteri retina umumnya terjadi pada orang yang berusia di atas 60 tahun, dan lebih sering dialami oleh laki-laki dibandingkan perempuan. Kebanyakan kasus hanya menyerang satu sisi mata saja.

3. Diagnosis

Saat melakukan pemeriksaan, dokter akan memeriksa mata dan bertanya tentang riwayat kesehatan pasien. Dokter mungkin meminta pasien untuk membaca, memberikan tetes mata, serta memeriksa retina menggunakan alat oftalmoskop untuk melihat apakah ada penyumbatan atau perdarahan.

Selain itu, dokter mungkin masih akan melakukan pengujian tambahan, yang mencakup:

  • Tes bidang visual:Pasien memandang ke dalam mesin dan menekan tombol setiap kali melihat cahaya. Uji ini dilakukan untuk menentukan apakah pasien mengalami gangguan penglihatan tepi.
  • Slit lamp:Pasien duduk di depan alat mikroskop khusus yang mengarahkan cahaya ke mata pasien agar dokter dapat lebih mudah menemukan sesuatu yang tidak normal.
  • Fluorescein angiography:Uji ini dilakukan dengan memasukkan zat warna ke bagian lengan. Zat warna tersebut berpindah melalui aliran darah menuju retina. Selanjutnya, dokter mengambil foto mata menggunakan kamera khusus untuk mengetahui pembuluh darah yang mengalami penyumbatan.
  • Tomografi koherensi optik:Pasien diberikan tetes mata untuk memperbesar pupil. Selanjutnya, mesin melakukan pemindaian mata guna mengambil gambar retina dengan jelas.

Jika dokter menduga penyumbatan berasal dari gumpalan yang berasal dari bagian tubuh lain, dokter mungkin akan menyarankan pengujian tambahan untuk mengidentifikasi masalah pada arteri dan jantung. Contohnya, tes darah untuk memeriksa gangguan pembekuan dan tingkat kolesterol.

4. Pengobatan

Bantuan harus segera diberikan setelah terjadinya episode oklusi arteri retina agar penglihatan bisa diselamatkan. Kerusakan yang berlangsung lama dapat dicegah jika dokter mampu menghilangkan penyumbatan pada arteri dan memulihkan aliran darah dalam waktu 90-100 menit. Namun, jika pasien tidak mendapatkan perawatan dalam 4 jam, penyumbatan tersebut dapat merusak penglihatan secara permanen.

Untuk menjaga penglihatan, dokter mungkin akan mencoba satu atau beberapa pengobatan berikut:

  • Pijat mata:Dokter akan mengusap kelopak mata yang tertutup menggunakan jari untuk mengeluarkan gumpalan darah.
  • Karbon dioksida-oksigen:Pasien dibiarkan menghirup campuran karbon dioksida dan oksigen agar aliran darah ke retina meningkat serta arteri melebar.
  • Parasentesis:Jarum kecil digunakan untuk mengeluarkan sedikit cairan dari bagian depan mata. Metode ini mampu menurunkan tekanan, yang berpotensi meningkatkan aliran darah ke retina.
  • Obat-obatan:Obat diberikan kepada pasien guna mengurai gumpalan atau mengurangi tekanan pada mata. Jenis obat yang digunakan meliputi obat untuk pengobatan glaukoma, seperti acetazolamide.

5. Pencegahan

Secara umum, seseorang dapat mengalami oklusi arteri retina akibat adanya kondisi kesehatan lain, sepertitekanan darah tinggi atau diabetesOleh karena itu, menjaga kadar kolesterol, tekanan darah, dan gula darah adalah hal penting dalam mencegah penyumbatan pembuluh darah retina.

Secara umum, agar pembuluh darah tetap sehat, kamu perlu:

  • Berolahraga secara teratur.

  • Mengonsumsi makanan yang bermanfaat bagi kesehatan jantung, seperti berbagai jenis buah-buahan, sayuran, biji-bijian, serta lemak tak jenuh.

  • Hindari rokok.

  • Bekerja sama dengan dokter dalam mengatasi kondisi kesehatan lainnya, seperti diabetes.

Sekarang, kamu sudah memahami apa yang dimaksud dengan oklusiarteri retina atau serangan stroke matadan risikonya. Jadi, jangan lupa lakukan langkah-langkah pencegahan untuk menjaga kesehatan penglihatan kamu, ya!

Referensi

Ketulisan Mata: Penyumbatan Arteri Retina.WebMD. Diakses Agustus 2025.

“Retinal Artery Occlusion” (PDF).Società Amerika untuk Spesialis Retina. Diakses Agustus 2025.

Apa Itu Oklusi Arteri Retina?American Academy of Ophthalmology. Diakses Agustus 2025.

7 Mitos Mengenai Lensa Kontak yang Perlu Kamu Ketahui 6 Kebiasaan Harian Ini Mampu Menghindarkanmu dari Mata Minus Bisa Menyebabkan Kekaburan Penglihatan, 5 Penyakit Retina Ini Perlu Diwaspadai