Fadli Zon Endors Prabowo: Pemberontakan PKI Madiun Didukung Belanda

Fadli Zon Endors Prabowo: Pemberontakan PKI Madiun Didukung Belanda

.JAKARTA – Menteri Kebudayaan (Membud) Fadli Zon mengkonfirmasi klaim yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto tentang Pemberontakan PKI di Madiun, Jawa Timur tahun 1948, dimana hal ini dibiayai oleh pihak Belanda. Hal tersebut bertujuan untuk menciptkan ketidakstabilan dalam negeri dengan adanya dua otoritas yakni Sukarno-Hatta serta Musso-Amir Syahrufuddin.

Menurutnya, benar PKI yang menciptakan keributan dan pemberontakan, tetapi belakangan terdapat campur tangan Belanda dalam hal ini. “Para korban yang dibunuh PKI pada tahun 48 sebenarnya adalah kiai-kiai dari NU; mereka ditawan lalu dilemparkan ke sumur. Seperti sumur Soco 1 dan 2,” ungkap Fadli ketika ditemui.
.co.id
Di area Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada hari Selasa, 6 Mei 2025 malam waktu setempat.

Menurutnya saat itu, pemberontakan PKI tahun 1948 diprakarsai oleh Muso setelah ia pulang dari Uni Soviet. Ia mampu terbang menuju Madiun meskipun seluruh lapangan terbang dikendalikan Belanda.

Fadli menyatakan bahwa bukan Belanda yang langsung menyerahkan kekuasaan, tetapi Partai Komunis Indonesia diposisikan untuk melakukannya dengan dukungan dari pihak Belanda. Ini dilakukan sebagai strategi memecah belah kekuatan nasional, dan saat Muso kembali, hal ini juga didorong oleh Belanda.

Dia menyangkal adanya upaya pemerintah untuk memperbaiki citra mantan Perdana Menteri (PM) dan Menteri Pertahanan (Menhan) Amir Sjarifoeddin berkaitan dengan versi baru tentang Insiden Pemberontakan Komunis di Madiun. Menurut Fadli, dalam buku-buku sejarah telah disebutkan secara gamblang perannya dalam Insiden Pemberontakan PKI tahun 1948.

Fadli bertanya, ‘Bagaimana caranya membersihkannya? Dia kan telah mengatakan bahwa saya sudah tergolong PKI sejak tahun 1945. Lalu mau membersihkan apa?’

Pada saat membuka Sidang Paripurna Kabinet di Istana Presiden pada hari Senin, tanggal 5 Mei 2025, Presiden Prabowo secara mendadak menyebutkan tentang Pemberontakan PKI Madiun selama penyampaiannya naskah sambutan. Dalam pidato tersebut, dia menjelaskan betapa liciknya pihak Belanda melalui strategi intelijennya untuk menciptakan ketidakstabilan di tanah air kita, dimulai dari Insurreksi Madiun tahun 1948 sampai dengan pergerakan DI/TII atau Gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia.

Prabowo mengatakan bahwa pemerintah Belanda turut membantu mendatangkan pemimpin PKI yang berasal dari Moskow, yaitu Musso, ke Jakarta dan kemudian menuju Madiun.

“Kejadian di Madiun sepertinya dikendalikan oleh kelompok komunis dengan kehadiran Musso dan Semaun, namun sesungguhnya ini disusun oleh Belanda dan didukung penuh oleh mereka,” ujar Prabowo.

Ia menyebutkan informasi tersebut setelah adanya dokumen terbaru yang berhubungan dengan operasi Belanda waktu itu. Dokumen ini menunjukkan bahwa selain aktivitas DI/TII di bawah kepemimpinan Kartosuwirjo, ternyata ada campur tangan dari intelijen Snouck Hurgronje dalam hal ini.

“Batavia diambil alih oleh Belanda, seluruh bandara dikendalikan sehingga sulit untuk mencapai Madiun. Apakah itu DI/TII atau tidak, dokumen tersebut muncul dan bahkan Snouck Hurgronje serta Sandi Yudha menjadi mata-mata bagi Belanda,” kata Prabowo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com