Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyampaikan tugas pertama Direktur Teknik PSSIAlexander Zwiersmendampingi tim nasional senior. Saat ini, Timnas Indonesia senior akan menggelar pertandingan uji coba melawan Lebanon di Surabaya, Jawa Timur pada September 2025.
“Tugas pertama dari technical director dalam jangka pendek hari ini mendampingi tim nasional senior. Ya, bersama denganbackground Alex yang memiliki pengalaman di Timur Tengah,” ujar Erick, setelah mengumumkan Direktur Teknik PSSI di Hotel Mulia, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin malam, 25 Agustus 2025.
Timnas Indonesia awalnya dijadwalkan menjalani dua pertandingan uji coba melawan Kuwait dan Lebanon pada FIFA Match Day September di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada 5 dan 8 September mendatang. Kedua laga tersebut sekaligus menjadi persiapan menghadapi babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Oktober dan November nanti. Namun, pertandingan melawan Kuwait dibatalkan.
Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Erick enggan memberikan rincian mengenai pembatalan pertandingan uji coba tersebut. Ia mengumumkan bahwa Kuwait membatalkan rencana kedatangannya ke Indonesia pada Senin pagi, 25 Agustus 2025.
Alexander menjelaskan rencana jangka pendek dan panjang yang akan ia lakukan dalam tugas barunya sebagai direktur teknik pilihan PSSI. Menurutnya, membangun sepak bola tidak bisa dilakukan sendirian. Proses ini harus dilakukan secara bersama-sama, baik melalui kebijakan pemerintah maupun melalui kompetisi di klub. “Mari kita bentuk permainan bersama. Itu adalah filosofi saya,” ujar pria berkepala plontos itu.
Ia menyamakan membangun sepak bola dengan membangun sebuah negara yang memerlukan partisipasi seluruh masyarakat. Mereka harus bekerja sama, sejalan, dan saling mendengarkan. “Di mana kita berada, bagaimana bentuknya, apa kekuatannya, apa yang harus kita bangun, di mana celah-celahnya,” ujarnya.
Termasuk peran pelatih dalam mengembangkan sepak bola. “Mulai dari pelatih lulusan (nonprofesional) hingga pelatih profesional. Semua pihak harus bekerja sama, dan bersama-sama menyusun rencana jangka panjang,” kata Alexander, yang mengatakan menikahi seorang warga Indonesia dan pernah tinggal selama empat tahun di Nusantara.
Erick mengatakan pengalaman Alexander Zwiers dalam dunia sepak bola, baik di Eropa maupun Asia, tidak diragukan lagi. Ia pernah diangkat sebagai Direktur Teknik Jordan Football Association (JFA)—federasi yang sama dengan PSSI. Bekerja sama dengan FC Groningen di Belanda, memainkan peran kunci di akademi sepak bola di Qatar dan Arab Saudi. Termasuk menjabat posisi kepemimpinan teknis di FC Kairat (Kazakhstan), Al Shabab (Dubai), dan Al Wahda (Abu Dhabi).