Seperti anak kecil pada umumnya, karakter Upin dan Ipin dalam serial kartun
Upin & Ipin
Ceritanya disebutkan bahwa mereka memiliki ketertarikan pada beragam jenis binatang. Tak hanya itu, kedua anak kembar tersebut juga sama sekali tidak merasakan ketakutan terhadap berbagai macam hewan.
Upin dan Ipin begitu gemas berinteraksi dengan beragam jenis binatang di lingkungan rumah mereka yang asri dan subur. Serial animasi untuk anak-anak ini memperkenalkan berbagai macam hewan.
Menariknya, sejumlah tugas rumah dari sekolah mereka di Tadika Mesra memerlukan pembawaan binatang-binatang spesifik. Hasilnya, Upin, Ipin serta kawank-kawan mulai mencari-cari hewan tersebut sesuai dengan petunjuk dari cikgu.
Ada banyak episode di
Upin & Ipin
Yang mengisahkan tentang binatang-binatang tersebut. Misalnya seperti kelima episodenya ini, yang membahas tentang hewan ternak di Desa Durian Runtuh. Siapa sangka, bukan cuma Upin dan Ipin saja yang mempunyai hewan peliharaan, loh!
1. “Upin, Ipin & Apin”
Pada episod “Upin, Ipin & Apin,” kakak kembar Kak Ros bertemu dengan seekor kucing kecil saat mereka sedang bermain bersama teman-temannya. Merasa iba, Upin dan Ipin ingin mengambil si kucing itu pulang untuk dirawat. Namun sayangnya, Kak Ros tidak setuju dengan niat adik-adiknya tersebut.
Setelah melalui perdebatan panjang, akhirnya sang kucing mungil itu diizinkan untuk dipelihara, namun tidak boleh masuk ke dalam rumah. Yang menggelitik adalah bahwa kedua adik kembar tersebut memberikan nama “Apin” kepada si kucing. Nama yang sangat mirip dengan karakter Upin dan Ipin.
Pada penutupan episodenya, Akhirnya Apin berjumpa dengan sang ibu dan kembali kerumah bersama beliau. Akan tetapi, dalam beberapa episode yang lain,
Upin & Ipin
, kucing Apin sering keluar. Ini menunjukkan bahwa kucing Apin tetap berada di area sekitar rumah Upin dan Ipin.
2. “Sapy oh Sapy”
Bukan cuma Upin dan Ipin yang sayang sama binatang-binatang dan sering jadi hewan peliharaan, Uncle Muthu juga digambarkan sebagai pemilik seekor sapi bernama Sapy. Meski sapinya itu biasanya dirawat oleh putranya, Rajoo, Sapy sering ketemu berjalan-jalan sendirian di desa Durian Runtuh, apalagi di area restoran milik Uncle Muthu.
Mirip seperti dalam episod “Sapy oh Sapy”, sebab Rajoo sedang sakit panas, maka Uncle Muthu menyarankan Upin, Ipin, serta Mail membawa Sapy ke luar untuk mencari rumput dimakan. Walau kemudian berakhir dengan kisah tragis di mana Sapy lenyap tanpa jejak, hal ini terjadi ketika teman-temannya itu sibuk bergurau bersama Jar jit. Akhirnya, Sapy berhasil diketemui lagi oleh Susanti, saat hewan tersebut tengah menyantap rumput favoritnya secara mandiri.
3. “Kail dan Laga”
Sebagai pemuda termakmur di Desa Durian Runtuh, Ehsan sering kali memiliki beragam barang langka yang tidak dimiliki kawannya-kawan seusianya. Misalkinnya pada episod “Sungai dan Petarungan”, Ehsan menunjukkan seekor ikan laga, yang juga dikenal sebagai
ikan cupang
, miliknya.
Ehsan menyebutkan bahwa seekor ikan adu bertangkai indah telah diberikan oleh bapaknya. Kawan-kawannya merasa heran terhadap ikan aduan itu, sebab mereka belum pernah memandangi spesies seperti ini sebelumnya.
Namun, bedanya sama Mail, yang sebenarnya nggak asing sama ayam aduan. Dalam episodenya itu pula, Mail ngejelasin buat Ehsan kalau ayam adu bakal respon kalo dikasih cermin depannya. Upin, Ipin, Mei Mei, dan temen-temennya jadi pengen punya ayam aduan juga gara-gara uniknya hewan tersebut. Terus akhirnya, sih kelompok dari Tadika Mesra mintain bantuin Tok Dalang biar bisa nyari ayam aduan di sungai.
4. “Si Merah”
Walaupun tidak benar-benar merupakan hewan peliharaannya sendiri, Tok Dalang sempat menjaga seekor burung cucak jawa di kediamannya. Pada episod “Si Merah”, burung cucak jawa yang dimiliki oleh sahabat Tok Dalang itu sering kali mengganggu Upin dan Ipin.
Sejak kedua anak kembar itu ditugaskan untuk menjaga burung gagak berwarna merah bernama Si Merah saat Tok Dalang sedang tidak ada di sana. Si Merah unik karena mampu menggemaikan bunyi seperti manusia.
Meskipun demikian, sifat uniknya justru membuat kesulitan bagi sebagian besar orang. Misalnya saja ketika Si Merah melarikan diri dari Upin dan Ipin kemudian mendarat di atap kedai milik Uncle Muthu. Si Merah berulang kali mengucapkan “Tidak ada gunanya… tidak ada gunanya…tidak ada gunanya,” sehingga banyak orang menyangka pada hari itu Uncle Muthu memberikan hidangan secara cuma-cuma kepada pelanggan-pelanggannya. Namun masih terdapat banyak masalah lain yang diciptakan oleh Si Merah dalam episodenya ini loh!
5. “Bela Berudu”
Kembali lagi, Upin dan Ipin bercerita tentang niat mereka untuk merawat hewan yang dibenci Kak Ros. Sama seperti dalam episod “Bela Berudu”, Upin dan Ipin mendadak berkeinginan untuk merawat berudu atau kecebong, yaitu anak katak yang masih belum matang. Tentunya ide tersebut menimbulkan penolakan keras dari Kak Ros lantaran dia mengira bahwa berudu merupakan hewan yang menjijikkan serta lucu secara bersamaan. Namun akhirnya kakak perempuan mereka itu setuju atas saran Opah dengan beberapa ketentuan tertentu.
Berat jalan yang dilalui oleh Upin dan Ipin dalam mencari tempat untuk meletakkan belut kesukaan mereka. Mereka mendapat teguran keras dari Cikgu Besar ketika merencanakan untuk mengenalkannya ke kolam sekolah, sehingga pada akhirnya mereka terpaksa minta bantuan kepada Tok Dalang.
Hanya ada satu pilihan, si kembar itu perlu mengizinkan katak-katak muda itu dilepas ke Sungai. Tujuannya adalah agar katak-katak muda dapat tumbuh dan berkembang di lingkungan bebas. Tetapi sayangnya, katak-katak muda tersebut akhirnya menjadi mangsa ikan-ikan di sana.
Sesungguhnya, terdapat masih banyak cerita menarik tentang binatang-binatang yang luar biasa tersebut.
serial kartun
Upin & Ipin
Namun, dari ketujuh episod tersebut, lima episod teratas mengandung pesan dan kesan mendalam seputar kehidupan hewan peliharaan dalam cerita “Kampung Durian Runtuh”. Maka itu, episod apa tentang hewan peliharaan yang menjadi favoritmu?
