–Kemenangan besar Real Madrid melawan Kairat Almaty dengan skor 5-0 dalam Liga Champions menciptakan momen yang tak terduga dan menarik.
Dikutip dari situs Bein Sports pada Minggu (5/10), Vinícius Júnior, kapten tim dalam pertandingan tersebut, tampak kecewa saat digantikan di babak kedua. Reaksinya yang terekam kamera sempat memicu spekulasi bahwa ia kesal kepada pelatih Xabi Alonso.
Namun, laporan dari media Spanyol AS menyatakan bahwa kemarahan Vinícius tidak ditujukan kepada pelatihnya.
Pemain asal Brasil tersebut justru merasa marah terhadap beberapa rekan satu timnya yang dianggap mengabaikannya saat bermain. Ia merasa kecewa karena tidak diberi bola meskipun berada di posisi yang tepat untuk menciptakan peluang.
Dua kejadian khusus menjadi penyebab utama rasa frustrasi dalam pertandingan tersebut. Arda Güler dikatakan memutuskan untuk tidak mengumpan bola kepadanya saat situasi terbuka, sementara Franco Mastantuono memilih memberikan umpan ke arah yang berbeda.
Bagi Vinícius, hal ini menunjukkan kurangnya kepercayaan rekan satu tim terhadap perannya sebagai kapten dalam pertandingan tersebut.
Xabi Alonso segera mengatasi isu yang beredar setelah pertandingan. Ia menyatakan bahwa respons Vinícius bukanlah bentuk protes terhadap keputusan pelatih, melainkan ekspresi perasaan yang wajar selama pertandingan.
“Itu lebih merupakan komentar spontan yang kami pahami bersama, bukan keluhan,” kata Xabi Alonso.
Namun, kejadian ini terjadi di tengah masa sulit bagi Vinícius di Real Madrid. Setelah sempat dianggap sebagai kandidat kuat penerima Ballon d’Or 2024, penampilan dan popularitasnya mulai menurun.
Di daftar Ballon d’Or 2025, namanya turun hingga posisi ke-16, kalah dari rekan satu timnya seperti Kylian Mbappé dan Arda Güler.
Secara statistik, Vinícius tetap menunjukkan performa yang stabil dengan mencatatkan tiga gol dan empat umpan tercipta sepanjang musim ini.
Namun, keunggulan Mbappé dengan delapan gol dan sembilan kali terlibat langsung membuat posisi Vinícius di tim inti semakin berisiko. Xabi Alonso juga meminta keseimbangan mental bagi seluruh pemain agar tidak terjebak dalam euforia kemenangan atau kekecewaan setelah kekalahan.
Sebelum pertandingan menghadapi Villarreal, Alonso menekankan betapa pentingnya menjaga kohesi di dalam ruang ganti yang dihuni oleh banyak bintang.
Alonso juga menyoroti kemungkinan kembalinya Jude Bellingham ke tim inti serta mempersiapkan pemain muda seperti Endrick dan kiper Andriy Lunin untuk mendapatkan kesempatan tampil.
Di sisi lain, Vinícius diharapkan mampu mengatasi emosinya dan kembali berfokus dalam membantu Real Madrid mempertahankan keunggulannya di ajang Eropa.