– Tojo Una-Una
| Upaya memperkuat kemandirian ekonomi desa di Kecamatan Batudaka, Kabupaten Tojo Una-Una, membuahkan hasil menggembirakan. Seluruh sembilan desa di kecamatan ini kini telah resmi membentuk Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih dengan struktur kepengurusan yang lengkap.
Camat Batudaka, Arman K. Tambilalo, S.Pi., M.A.P., menyampaikan kabar baik ini pada Rabu (4/6/2025). Ia menyebut keberhasilan ini sebagai bukti nyata semangat gotong royong dan tekad masyarakat Batudaka dalam membangun ekonomi dari desa.
“Alhamdulillah, sembilan desa telah menyelesaikan pembentukan Kopdes Merah Putih. Ini adalah langkah besar menuju kemandirian ekonomi yang berbasis pada kekuatan masyarakat itu sendiri,” ujar Arman.
Sembilan desa yang dimaksud yakni Molowagu, Bomba, Kulingkinari, Malino, Tumbulawa, Kambutu, Siatu, Lindo, dan Patoyan. Setiap desa kini memiliki koperasi yang akan menjadi motor penggerak ekonomi lokal, mulai dari sektor pertanian, perikanan, hingga usaha kecil menengah.
Kopdes Merah Putih merupakan inisiatif strategis yang dirancang pemerintah untuk memberdayakan masyarakat desa melalui penguatan sektor ekonomi kerakyatan. Tak sekadar koperasi biasa, Kopdes Merah Putih membawa misi nasionalisme dan kemandirian, dengan semangat gotong royong sebagai landasan utama.
“Dengan koperasi, masyarakat bisa membentuk sistem ekonomi yang adil, transparan, dan saling menguatkan. Harapannya, pendapatan masyarakat meningkat dan desa bisa berkembang lebih mandiri,” tambah Arman.
Keberhasilan Kecamatan Batudaka ini menjadi contoh inspiratif bagi kecamatan lain di Kabupaten Tojo Una-Una maupun wilayah Sulawesi Tengah secara umum. Pemerintah daerah pun menyambut baik capaian ini dan berkomitmen mendampingi koperasi-koperasi desa agar terus berkembang dan memberikan manfaat nyata.
Dengan struktur koperasi yang telah terbentuk, tantangan ke depan adalah bagaimana mengelola Kopdes secara profesional, akuntabel, dan berkelanjutan. Namun dengan semangat dan partisipasi aktif warga, Batudaka telah membuktikan bahwa pembangunan ekonomi desa bukan sekadar wacana—melainkan aksi nyata yang bisa diwujudkan bersama.***