Ketika Anda sedang membeli helm, hindari fokus hanya pada aspek estetikanya seperti desain dan warna saja. Lebih dari itu, pastikan untuk mengecek ukurannya dengan teliti. Pasalnya, jika ukuran helm tidak sesuai, baik terlalu longgar maupun terlalu sempit, hal tersebut dapat mengganggu kenyamanan saat berkendara.
Di samping itu, helm dengan ukuran yang tidak sesuai pun tak dapat menyediakan tingkat perlindungan optimal ketika suatu kecelakaan terjadi. Berikut ini adalah beberapa dampak buruk jika Anda memakai helm dengan ukuran lebih sempit dibandingkan kepala Anda.
1. Mengakibatkan pusing dan stres berlebihan
Dampak paling langsung yang dirasakan saat menggunakan helm dengan ukuran kecil ialah rasa sakit di kepala. Desain helm yang terlalu pas dapat menyebabkan tekanan dari bantalan dalam helm mengenai sisi kepala serta daerah sekitar telinga, sehingga merangsang kontraksi pada otot dan pembuluh darah. Hal ini kemudian membuat kepala terasa tidak nyaman, berat, bahkan kadang-kadang seperti dipukulkan, khususnya setelah melakukan perjalanan panjang.
Tekanan tersebut dapat pula berdampak pada aliran darah di sekitar kepala dan wajah. Apabila dipakai dalam jangka waktu panjang, helm dengan ukuran terlalu sempit mungkin menyebabkan perasaan baal atau mati rasa di wajah, khususnya di daerah pipi, rahang, serta telinga.
2. Memicu gangguan dalam fokus dan ketidaknyamanan saat mengemudi
Helm idealnya menyediakan rasa keamanan tanpa menimbulkan ketidaknyamanan. Jika ukuran helm terlalu sempit, Anda akan selalu merasakan tekanan serta sensasi tertindih, hal ini pada akhirnya dapat mengurangi konsentrasi saat mengendarai. Sebaliknya dari berfokus pada jalanan dan situasi lalu lintas, pikiran Anda malah tersita oleh ketidaknyamanan di kepala tersebut.
Bukan hanya itu saja, penggunaan helm yang terlalu ketat dapat mengurangi mobilitas kepala Anda. Hal ini akan menyulitkan dalam melakukan gerakan menengok ataupun memutarkan kepala dengan bebas, dan hal tersebut tentunya cukup berisiko saat mencoba untuk melihat situasi di sekeliling, misalnya pada saat proses mendahului kendaraan lain atau saat hendak menuju persimpangan jalan.
3. Memprovokasi iritasi pada kulit serta masalah pernafasan
Helm yang ukurannya terlalu kecil akan mengenai wajah dan dagu dengan tekanan kuat. Hal ini dapat membuat kulit wajah menjadi lebih cepat berminyak dan basah, sehingga meningkatkan risiko iritasi, jerawat, ataupun ruam, khususnya bila helm kurang dirawat secara rutin.
Beberapa model helm malah memberikan tekanan yang berlebih pada area hidung dan mulut, membuat bernapas menjadi sulit, apalagi ketika menggunakan masker di bawah helm tersebut. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya pasokan oksigen ke tubuh, menjadikannya mudah pusing atau cepat lelah.
Jadi, pakai helm yang ukurannya terlalu kecil malah akan merugikan diri Anda sendiri. Di samping membuat perasaan tak nyaman, helm yang ketat itu dapat mengganggu kesehatan, konsentrasi, serta keselamatan saat sedang bermotor.
Pastikan Anda memilih helm berdasarkan bentuk kepala Anda. Helm harus pas tanpa terlalu kendur atau ketat. Ingatlah bahwa helm tak hanya melindungi kepala tetapi juga elemen penting untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan saat mengendarai.