– Aktris dan penyanyi dari Timor Leste, Eufrasia Vieira, memperkaya industri parfum Indonesia dengan meluncurkan merek parfum eksklusif bernama Eau de Euphrates.
Eufrasia Vieira yang sering dipanggil Asia menghadirkan 12 varian, yaitu EUFRASIA yang pedas dan cocok untuk semua kalangan, DARK BEAUTY yang oriental dan menarik, Soul Kiss yang manis dan segar, Piccola Principessa dengan aroma floral lembut, MI DONNA yang mewakili kekuatan perempuan modern, serta TMO ECCITAMI.
Support kami, ada hadiah spesial untuk anda.
Klik di sini: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Aktris yang sering dianggap mirip dengan Angelina Jolie ini menggambarkan Eau de Euphrates bukan hanya sebagai wewangian, tetapi menyimpan cerita, spiritualitas, serta kekuatan perempuan Timur dalam sebuah botol parfum.
Terinspirasi Legenda Taputi
Melalui merek ini, Eufrasia berupaya menghidupkan kembali makna wewangian sebagai seni dan bahasa emosional yang tidak hanya dipakai, tetapi juga dirasakan.
Eufrasia Vieira mengungkapkan bahwa 12 koleksi parfumnya terinspirasi dari legenda Taputi — perempuan pertama dalam sejarah dunia yang tercatat sebagai pembuat parfum di Mesopotamia kuno.
Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
“Parfum bukan hanya sekadar aroma, melainkan doa yang tidak terucap. Sebuah kenangan, kekuatan, kelembutan, dan kisah yang melekat tanpa perlu kata,” ujar Eufrasia Vieira di kawasan Gunawarman Jakarta Selatan, Sabtu 2 Agustus 2025.
Bekerja sama dengan Valerie Thomas sebagai wajah baru
Untuk varian TMO ECCITAMI, Eufrasia Vieira bekerja sama dengan Valerie Thomas sebagai wajah dari parfum oriental fougere yang menarik dan anggun.
Aromanya menarik, beraroma kuat, dan menggoda. Namun sulit untuk mendapatkannya, ini benar-benar jiwa Valerie,” tambahnya.
Mengenai harga, dengan kualitas yang tinggi dan menggunakan bahan-bahan premium, Eau de Euphrates ditawarkan mulai dari Rp450 ribu hingga Rp1 juta.
Sebagai informasi, nama Euphrates berasal dari Sungai Efrat, salah satu sungai tertua yang menjadi saksi peradaban, cinta, dan kehidupan. Di tepian sungai tersebut, dikisahkan bahwa Taputi menciptakan aroma pertamanya dari bunga, kayu, dan minyak tumbuhan.***
