news  

Dukungan Akademisi UGM Ubah Sampah Plastik Jadi Bahan Aspal

Dukungan Akademisi UGM Ubah Sampah Plastik Jadi Bahan Aspal

Solusi Jangka Panjang dalam Pengelolaan Sampah Plastik

YOGYAKARTA – Seorang akademisi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Muslim Mahardika, menyambut baik wacana penggunaan sampah plastik sebagai bahan campuran dalam pembuatan aspal. Ia menilai inisiatif ini bisa menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi jumlah limbah plastik yang semakin meningkat.

Sebagai dosen Teknik Mesin di Fakultas Teknik UGM, Muslim menjelaskan bahwa kantong plastik terbuat dari bahan dasar minyak bumi, sama halnya dengan aspal yang merupakan residu dari proses pengolahan minyak. Dengan memadukan kedua bahan tersebut, ia yakin dapat memberikan manfaat ekologis sekaligus efisiensi dalam penggunaan sumber daya alam.

Menurutnya, penggunaan plastik dalam campuran aspal dengan persentase sebesar 6 persen dinilai cukup efektif. “Dengan kadar tersebut, kita bisa mengurangi jumlah sampah plastik secara signifikan,” ujarnya pada Rabu (16/7).

Ia menekankan bahwa penggunaan plastik dalam konstruksi jalan lebih ramah lingkungan dibandingkan membiarkan sampah plastik menumpuk dan mencemari lingkungan, terutama laut. “Jika tidak digunakan, plastik kresek justru lebih berbahaya bagi ekosistem,” tambahnya.

Muslim juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak dalam mewujudkan program ini. Menurutnya, keberhasilan inisiatif ini membutuhkan keterlibatan aktif dari kampus, sektor industri, serta pemerintah. Kemitraan yang kuat akan memastikan bahwa program ini berjalan secara berkelanjutan dan memberikan dampak nyata terhadap lingkungan.

Beberapa langkah yang perlu dilakukan antara lain adalah peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya daur ulang sampah plastik, pengembangan teknologi yang mendukung penggunaan bahan daur ulang dalam pembuatan aspal, serta regulasi yang memfasilitasi adopsi inisiatif ini secara luas.

Selain itu, Muslim menyarankan agar ada studi lanjutan untuk mengevaluasi kualitas dan ketahanan jalan yang menggunakan campuran aspal dan plastik. Hal ini penting untuk memastikan bahwa hasilnya sesuai dengan standar yang berlaku.

Dalam rangka mendorong implementasi program ini, diperlukan juga dukungan dari pihak swasta dan lembaga riset. Dengan kerja sama yang solid, inovasi ini bisa menjadi contoh sukses dalam pengelolaan sampah plastik yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga ekonomis.

Kehadiran program seperti ini juga diharapkan mampu membuka peluang baru dalam pengembangan teknologi hijau dan memperkuat komitmen bersama terhadap keberlanjutan lingkungan. Dengan demikian, setiap pihak dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi generasi mendatang.

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com