news  

Dua Taman Bersejarah di Kampus UPI Bandung

Dua Taman Bersejarah di Kampus UPI Bandung

, Jakarta– Tengah-tengah kawasan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)Bandung, terdapat dua tamangaya Eropa yang kini menjadi tempat berkumpul mahasiswa. Kedua taman tersebut, Taman Parterre dan Taman Berretty, juga sering dikunjungi warga untuk sekadar beristirahat.

Taman Parterre (yang lebih dikenal sebagai Partere) merupakan taman utara dan Taman Berretty (yang lebih dikenal sebagai Bareti) berada di dekat Gedung Rektorat UPI yang sering disebut Vila Isola. Vila berwarna putih dengan gaya art deco ini dibangun pada tahun 1932 sebagai tempat istirahat bagi tokoh pers Hindia Belanda bernama Dominique Willem Berretty. Vila ini pernah digunakan sebagai tempat tinggal, penginapan mewah, markas militer, hingga akhirnya menjadi Gedung Rektorat.UPI.

Kedua taman tersebut terletak di bagian utara dan selatan. Taman-taman ini tidak hanya berupa area terbuka, melainkan bagian dari struktur bangunan.Vila Isolakarya arsitek asal Belanda, Wolff Schoemaker yang memperindah lingkungan sekitarnya.

Taman Berretty di Kampus UPI Bandung, Jawa Barat, 21 Juli 2025. Tempo/Siti Labibah Fitriana

Menghadap ke Tangkuban Perahu dan Cekungan Bandung

Kedua taman tersebut memiliki ketinggian yang berbeda. Taman bagian selatan lebih rendah dibandingkan dengan taman utara. Sebagai acuan, taman utara merupakan taman yang menghadap ke Gunung Tangkuban Parahu. Sementara itu, taman selatan adalah taman yang menghadap ke dataran Bandung.

Dikutip dari buku berjudul Dari Villa Isola menuju Bumi Siliwangikarya Sudarsono Katam dan Lulus Abadi, taman utara diciptakan oleh Wolff Schoemaker dengan nuansa Eropa. Terdapat patung ukiran marmer berbentuk tiga anak yang memegang wadah berisi air mancur di atas kepalanya. Patung tersebut ditempatkan di tengah kolam berbentuk persegi, yang mencerminkan gaya arsitektur yang digunakan.

Baca Juga: Taman Kota Tidak Hanya Sekadar Kecantikan

Kemudian, di taman yang sama dibangun dua jalur yang membagi taman menjadi tiga bagian yang seimbang. Di ujung taman yang mengarah ke pintu masuk di sisi utara bangunan, terdapat banyak anak tangga berbentuk setengah lingkaran.

Taman utara dan selatan dihubungkan oleh tangga berbentuk setengah lingkaran yang terletak di sisi barat dan timur bangunan. Pembangunan tangga melingkar dilakukan agar memberikan kesan bahwa taman dan bangunan utama dapat menyatu dengan area sekitarnya.

Di bagian selatan taman, terdapat dua tiang yang tinggi berdiri di depan pintu masuk. Selain berfungsi sebagai hiasan, tiang-tiang ini juga berperan sebagai penerangan yang menyinari taman saat malam tiba. Menariknya lagi, terdapat kolam renang kecil di tengah area taman bagian selatan.

Penggunaan Nama Taman Parterre dan Berretty

Dulunya, penamaan kedua taman ditandai dengan arah mata angin, yaitu selatan dan utara. Namun, kini banyak masyarakat, khususnya civitas akademika UPI, yang menyebut kedua taman tersebut dengan nama tertentu.

Asal-usul nama keduanya memang belum tercatat secara resmi, namun julukan ini muncul dari tradisi yang diwariskan secara turun-temurun. Secara etimologis, “Parterre” berasal dari bahasa Prancis yang artinya “di atas tanah” dan biasanya menggambarkan area taman yang berada di depan atau dekat bangunan utama. Di sisi lain, nama “Berretty” diambil dari nama pemilik awal Vila Isola, Dominique Willem Berretty.

Tempat Berkumpul Mahasiswa

Setelah diubah fungsi menjadi Gedung PTPG pada tahun 1954, Vila Isola terus mengalami perubahan hingga akhirnya menjadi Gedung Rektorat UPI. Wilayah sekitarnya, termasuk Taman Parterre dan Taman Berretty, kini menjadi area terbuka yang disukai oleh mahasiswa untuk bersantai atau melakukan berbagai kegiatan.

Wanggai, mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2021, mengingat kembali momen perkuliahan yang sering dihabiskan di Taman Parterre bersama teman-temannya. Ia menyebutkan bahwa sering mengunjungi taman tersebut sebelum masuk atau setelah keluar dari kelas. Taman ini juga menjadi tempat berkumpul bagi teman-temannya. “Jika ingin pergi ke kelas, kami biasanya berkumpul dulu di Taman Parterre sebelum masuk kelas, agar bisa masuk bersama-sama,” ujar Wanggai saat diwawancarai di Taman Parterre, Senin, 21 Juli 2025.

Pengalaman Wanggai menggambarkan peran baru Taman Parterre yang kini tidak hanya sebagai taman bersejarah, tetapi juga menjadi tempat bersosialisasi bagi mahasiswa UPI. Kursi-kursi beton yang tersebar di berbagai sudut serta anak tangga setengah lingkaran dekat pintu masuk vila digunakan sebagai tempat duduk. Ketenangan dan rindangnya suasana membuat taman ini cocok untuk berkumpul atau sekadar melepas kelelahan. Kolam ikan menjadi salah satu area favorit, terutama pada siang atau sore hari. Pohon beringin besar di dekat kolam persegi berfungsi sebagai tempat berteduh utama taman tersebut.

Di sisi selatan, Taman Berretty menawarkan pemandangan Vila Isola yang lebih terbuka. Karena minimnya pohon besar, taman ini sering menjadi tempat foto bagi mahasiswa maupun pengunjung. Kolam renang kecil yang dahulu ada kini berubah fungsi menjadi kolam ikan. Wilayah sekitarnya yang dulu berupa tanah rumput kini ditutupi rumput sintetis dan dikenal sebagai Alun-alun UPI.

Sekarang, kehadiran Taman Parterre dan Taman Berretty tidak hanya menjadi pelengkap keindahan Villa Isola, tetapi juga bagian yang penting dalam dinamika kehidupan kampus UPI. Di tengah bangunan-bangunan modern dan kesibukan aktivitas akademik, kedua taman ini tetap menyimpan jejak sejarah Villa Isola yang tak pernah pudar oleh waktu.

SITI LABIBAH FITRIANA