Berita  

Dua Kelas SD Pangandaran Ambruk, Pembelajaran Dipindah ke Perpustakaan

Dua Kelas SD Pangandaran Ambruk, Pembelajaran Dipindah ke Perpustakaan

KABAR PRIANGAN– Fasilitas pendidikan di Kabupaten Pangandaran kembali menjadi perhatian. Dua ruang kelas di SD Negeri 2 Panyutran, Kecamatan Padaherang, mengalami kerusakan yang cukup parah.

Bahkan, salah satu ruang kelas roboh dan meninggalkan sisa bangunan yang berserakan, sehingga mengganggu kenyamanan serta keamanan dalam kegiatan belajar mengajar (KBM).

Pengamatan di lokasi menunjukkan keadaan yang mengkhawatirkan, seperti dinding dan atap ruang kelas terlihat retak, genteng bangunan harus diturunkan karena kayu penyangga sudah lapuk dimakan waktu.

Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Di sisi lain, ruang kelas lainnya dalam keadaan tidak layak, tanpa kaca jendela dan lantainya masih berupa dinding batu bata yang lama.

Kepala SDN 2 Panyutran, Yuni mengatakan kerusakan tersebut telah terjadi sejak satu tahun yang lalu, sebelum ia menjabat.

“Secara kebetulan saya baru menjadi kepala sekolah di sini. Berdasarkan informasi dari rekan lain, bangunan yang roboh ini sudah terjadi sejak setahun lalu,” ujar Yuni, Sabtu 7 September 2025.

Yuni menyampaikan bahwa pihak sekolah telah menyerahkan masalah ini kepada Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pangandaran.

Bahkan, menurutnya, pihak dinas telah melakukan inspeksi langsung ke lokasi sebanyak tiga kali. Namun hingga kini, belum ada indikasi perbaikan yang dilakukan.

“Disdikpora pernah melakukan pengawasan ke sini sebanyak tiga kali. Mungkin tidak ada anggaran karena efisiensi,” katanya.

KBM Dialihkan ke Perpustakaan

Tidak berhenti sampai di situ, Yuni juga telah mengajukan permohonan bantuan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui proposal resmi.

Ia berharap langkah tersebut mendapatkan respon yang baik dari pihak provinsi. Karena keterbatasan ruang belajar, proses pembelajaran harus dialihkan ke ruangan perpustakaan.

“Karena kondisi ruangannya rusak, kami harus menggunakan ruang perpustakaan sebagai tempat KBM,” tambahnya.

Sekolah berharap adanya tindakan nyata dari pemerintah kabupaten maupun provinsi agar segera memperbaiki sarana dan prasarana sekolah.

“Perbaikan gedung sekolah dianggap sangat penting agar proses belajar mengajar dapat berlangsung kembali dengan lancar, aman, dan nyaman,” katanya.