Seorang Muslim disarankan untuk memperhatikan dua hal ketika dihadapkan pada jodoh.
Pertama, menurut KH Faiz Syukron Makmun, seseorang harus memantaskan diri saat melamar atau dilamar seseorang.
Dalam kajian alumni Daarul Rahman pada Jumat (10/11/2023), Kiai Faiz menyatakan, “Memantaskan diri ketika mau dilamar atau melamar orang. Atta’amul ma’al asbab, menjadikan kamu dilirik banyak orang. Jangan ketika kamu, misalnya perempuan, ketika dilamar berpenampilan urakan bawa-bawa pacul.”
Beliau menyatakan bahwa mengetahui batas adalah kunci yang kedua. Sebagai ilustrasi, dia mengatakan bahwa seekor macan harus menghindari keinginan untuk terbang karena itu mustahil dan dapat menyebabkan stres. karena Dia menerima cakar, auman besar, dan taring dari Tuhan.
Karena itu, beliau menekankan bahwa semua orang harus menyadari diri mereka sendiri dan memahami batasannya. Itu juga berlaku untuk orang yang dihadapkan padanya oleh jodohnya.
Namun, seorang Muslim juga ditekankan untuk memetik hikmah setiap saat setelah melalui tahapan-tahapan tersebut. Karena, menurut Kiai Faiz, “wa ma min nafasin tubdihi illa walahu qadarun fika yumdihi”, setiap tarikan napas memiliki makna.
Beliau berkata, “Misalnya, jika saya ingin bekerja, maka saya harus mandi bersih-bersih. Tapi jika saya sakit, saya tidak marah atau kecewa, karena Allah ala kulli syaiin qadir. Allah yang memberikan takdir yang sesuai untuk kita.”