DITEMBAK MATI: Setibanya dari Bali, Ketahuan Jaringan Kejahatan di Denpasar

DITEMBAK MATI: Setibanya dari Bali, Ketahuan Jaringan Kejahatan di Denpasar


, DENPASAR –

Sebuah toko di Denpasar Selatan, Bali rupanya menjadi salah satu korban perampok yang viral di media sosial.

Diketahui dari komplotan perampok sebanyak dua pelaku tewas ditembak anggota Polda Jatim beberapa waktu lalu.

Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi menerangkan, bahwa para pelaku yang berjumlah 4 orang melakukan pencurian dengan pemberatan di wilayah Denpasar.

TKP pencurian di Toko Grosir Bersinar Jalan Pulau Belitung no.26 Pedungan, Denpasar Selatan yang diketahui pada Senin 2 Juni 2025.

“Pelaku yang merupakan komplotan ini merusak dan memotong kunci gembok pintu toko serta merusak brankas, viral di media sosial,” ungkap AKP Sukadi, pada Rabu 18 Juni 2025.

Adapun kerugian akibat aksi komplotan perampok yang dialami korban pemilik toko tersebut mencapai Rp 328.961.405 diantaranya ratusan slop rokok berbagai merk dengan kerugain Rp 275.102.905, uang admin Rp 25.460.000 dan uang kasir Rp 28.398.500.

Peristiwa pencurian ini berawal pada Senin 2 Juni 2025 sekira pukul 04.00 Wita, ketika itu toko ditemukan dalam terbuka setelah dicek ternyata gembok sudah dirusak lalu saksi menelpon kepala toko.

Atas aksi pencurian tersebut korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Denpasar Selatan.

Pelaku dalam kasus pencurian ini sebanyak 4 orang, di mana 2 pelaku sudah tewas ditembak polisi, yakni EK (40) dan FM (38), sedangkan BS alias Cepon (38) asal Batang masih buron dan MR (30) berhasil diamankan Jatanras Polda Jatim.

Dari hasil penyelidikan, para komplotan perampok menyebrang ke Jawa dan sudah melewati Ketapang, Banyuwangi.

Kemudian tim opsnal Polsek Denpasar Selatan bekoordinasi dengan Polres Sidoarjo dan Polda Jatim untuk menindaklanjuti informasi melakukan pengejaran dan penangkapan kompolotan tersebut.

“Tim Polres Sidoarjo bekerja sama dengan pihak Polda Jatim untuk melakukan penghadangan di jalur tol terhadap komplotan itu dan kendaraan yang digunakan jika melintas,” bebernya.

Kemudianm anggota Jatanras Polda Jatim melihat kendaraan yang sesuai dengan info yang diperoleh, penghadangan pun dilakukan oleh anggota Jatanras Polda Jatim.

Namun saat hendak diberhentikan, kompolotan perampok itu berusaha kabur dengan mengunakan mobil sampai hampir menabrak anggota Jatanras Polda Jatim yang mencoba untuk memberhentikan.

Kemudian kompolotan perampok itu tetap kabur sampai menabrak palang pintu keluar tol,  sehingga dilakukan pengejaran dan tembakan peringatan pun dilepaskan.

Karena komplotan perampok tetap berusaha kabur dan saat dihadang kembali oleh petugas para pelaku sempat keluar mobil untuk melarikan diri.

Tak hanya itu, salah satu pelaku komplotan perampok memegang parang mengancam petugas sehingga dilakukan penembakan ke arah kendaraan.

“Para komplotan perampok sempat keluar mobil untuk melarikan diri dan salah satu pelaku memegang parang mengancam petugas dan langsung dilakukan tindakan tegas mengenai 2 orang pelaku sehingga 2 pelaku meninggal dunia atas nama EK dan FM,” bebernya.

“1 orang DPO inisial BS alias CEPON dan yang berasil diamankan inisial MR, saat ini barang bukti dan pelaku diamankan di Polda Jatim untuk proses lebih lanjut,” sambung dia.

Dari hasil interogasi, salah satu komplotan perampok mengakui setiap melakukan aksinya selalu bersama-sama dengan rekan pelaku sebanyak 4 orang di berbagai wilayah pulau Jawa-Bali.

“Pelaku mengakui setiap melakukan pencurian dengan bobol toko dengan cara potong atau merusak gembok selalu saat subuh, setiap selesai melakukan aksi hasilnya selalu di bagi 4 orang dengan pembagian masing masing hasil sama rata,” jelasnya.

Barang bukti aksi pencurian komplotan tersebut berupa 1 unit mobil Luxio B 1538 WID yang digunakan beraksi, 2 buah gembok yang rusak, 19 dus rokok dan uang tunai Rp 29,7 juta. (*)