news  

Disdik Jabar: Soal Tes Terstandar Lengkap dengan Jawaban, Literasi dan Numerasi Uji Konsentrasi Siswa

Disdik Jabar: Soal Tes Terstandar Lengkap dengan Jawaban, Literasi dan Numerasi Uji Konsentrasi Siswa

Evaluasi Tes Terstandar SPMB Jalur Prestasi Jawa Barat: Soal Tidak Ada Jawaban Dinilai Uji Ketelitian

Beberapa peserta tes terstandar pada Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahap dua jalur prestasi mengeluhkan sejumlah soal yang dianggap tidak memiliki jawaban benar. Keluhan ini muncul dari para peserta yang mengikuti ujian di sesi 3 tanggal 3 Juli dan sesi 1 tanggal 4 Juli 2025. Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Purwanto, memberikan klarifikasi terkait penyusunan soal dan mekanisme evaluasi yang telah dilakukan sebelum pelaksanaan tes.

Menurut Purwanto, seluruh soal yang dikeluarkan dalam tiga sesi tes tersebut sudah melalui proses standarisasi yang ketat. Setiap paket soal telah melalui analisis kurikulum, penyusunan indikator, hingga kalibrasi berdasarkan tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa soal-soal yang diberikan kepada peserta tes memiliki kualitas yang memadai dan sesuai dengan tujuan pengujian.

“Semua soal, baik di sesi 1, 2, maupun 3, sudah pasti ada jawabannya. Soal-soal tersebut telah melalui uji coba dan analisis yang mendalam,” jelasnya saat memberikan pernyataan pada Minggu, 6 Juli 2025.

Purwanto juga menjelaskan bahwa beberapa soal yang dianggap “tidak ada jawabannya” sebenarnya merupakan bentuk uji ketelitian bagi peserta tes. Dalam sistem pilihan ganda, pilihan jawaban yang salah sering kali dirancang sedemikian rupa agar tampak menyerupai jawaban benar. Tujuannya adalah untuk menguji apakah peserta dapat membedakan antara jawaban yang tepat dan jawaban yang sengaja dibuat mirip sebagai pengecoh.

“Pengecoh memang dirancang untuk membingungkan peserta tes yang tidak teliti. Banyak siswa yang tetap bisa menjawab benar meski ada soal yang tergolong tricky,” tambahnya.

Dalam konteks penyusunan soal ujian, Purwanto menegaskan bahwa prinsip-prinsip penulisan soal harus dipatuhi secara ketat. Salah satunya adalah homogenitas atau kesamaan substansi antara jawaban benar dan jawaban salah. Konstruksi soal pun harus dirancang sedemikian rupa sehingga setiap opsi memiliki kesamaan struktur dan panjang kalimat, sehingga tidak memberikan petunjuk terselubung tentang mana jawaban yang benar.

Lebih lanjut, Kadisdik menyatakan bahwa penyelenggaraan tes terstandar bukan hanya bertujuan untuk seleksi murid baru, tetapi juga sebagai bagian dari upaya pengendalian mutu pendidikan di Jawa Barat. Melalui evaluasi berkala seperti ini, pihaknya ingin meningkatkan akuntabilitas sistem pendidikan serta memastikan bahwa semua sekolah memiliki standar minimum kompetensi yang sama.

Purwanto juga memberikan dorongan kepada para siswa untuk tidak hanya fokus pada hasil ujian semata, tetapi lebih pada proses pembelajaran yang berkualitas. Ia percaya bahwa kemampuan berpikir kritis, ketelitian, dan kebiasaan belajar yang baik akan menjadi bekal utama bagi para siswa dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

Bagi siswa yang tidak dapat mengikuti tes pada tanggal 3-4 Juli 2025 karena alasan tertentu, disediakan tes susulan yang akan dilaksanakan pada hari Senin, 7 Juli 2025. Pelaksanaan tes susulan ini merupakan wujud komitmen Dinas Pendidikan Jawa Barat dalam memberikan akses yang adil kepada seluruh calon peserta didik baru.

Melalui langkah-langkah tersebut, diharapkan pelaksanaan SPMB jalur prestasi dapat berjalan secara transparan, objektif, dan memberikan manfaat besar baik bagi institusi pendidikan maupun masyarakat luas.