news  

Dinkes Ciamis Temukan Tikus Bawa Hantavirus, Warga Diimbau Jaga Kebersihan

Dinkes Ciamis Temukan Tikus Bawa Hantavirus, Warga Diimbau Jaga Kebersihan

Peringatan Dinkes Ciamis Mengenai Potensi Penularan Hantavirus

Meskipun hingga saat ini belum ditemukan kasus infeksi Hantavirus pada manusia di Kabupaten Ciamis, Dinas Kesehatan setempat tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap risiko penyebaran penyakit yang berasal dari hewan pengerat, khususnya tikus. Hal ini dilakukan setelah hasil pemeriksaan laboratorium terhadap beberapa ekor tikus yang tertangkap di lingkungan rumah warga menunjukkan adanya kemungkinan paparan virus.

Dari enam ekor tikus yang diuji, satu di antaranya ditemukan membawa virus Hanta, dua lainnya positif mengandung bakteri Leptospira, dan tiga sisanya negatif. Kejadian ini menjadi perhatian serius karena Hantavirus memiliki potensi menyebabkan gejala serupa dengan leptospirosis, seperti demam, kelelahan ekstrem, sakit kepala, mual, dan muntah. Dalam kasus yang lebih parah, virus ini bisa menyerang sistem pernapasan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, H. Edis Herdis menjelaskan bahwa sebelumnya dua warga dari wilayah Cijeungjing dan Baregbeg sempat diperiksa karena menunjukkan gejala mirip dengan infeksi Hantavirus. Namun hasil medis menunjukkan bahwa kedua orang tersebut ternyata menderita leptospirosis, bukan Hantavirus. Meski demikian, kedua individu tersebut kini telah pulih sepenuhnya.

Peristiwa ini terjadi sekitar tiga bulan lalu, namun kini Dinas Kesehatan tetap memperhatikan situasi secara berkala. Menurut Edis, meskipun tidak ada laporan kasus Hantavirus pada manusia di wilayah Ciamis, keberadaan virus tersebut dalam populasi tikus tetap menjadi perhatian. Ia menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan rumah sebagai langkah pencegahan utama.

Pentingnya Pola Hidup Bersih dan Sehat

Edis menyoroti bahwa pola hidup bersih dan sehat (PHBS) menjadi kunci dalam melindungi diri dari berbagai risiko infeksi, baik itu dari bakteri leptospirosis maupun virus Hanta. Salah satu cara penularan Hantavirus adalah melalui udara yang terkontaminasi partikel dari urine, feses, atau air liur tikus yang sudah mengering. Selain itu, penularan juga bisa terjadi melalui gigitan tikus atau konsumsi makanan dan minuman yang tercemar.

Ia juga menambahkan bahwa hingga saat ini belum ada laporan tentang penularan Hantavirus antar manusia. Namun, langkah-langkah pencegahan tetap dianjurkan. Misalnya, penggunaan alat pelindung diri saat membersihkan area yang diduga tercemar, serta menjaga kebersihan makanan dan minuman.

Upaya Pencegahan oleh Dinas Kesehatan

Untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit di masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis rutin menyebarkan imbauan melalui surat edaran. Tujuannya adalah agar masyarakat dapat lebih waspada dan mengambil tindakan preventif jika diperlukan. Dengan demikian, apabila terjadi kasus penyakit, penanganan bisa dilakukan secara cepat dan efektif.

Beberapa langkah pencegahan yang disarankan oleh Dinas Kesehatan antara lain:

  • Menjaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitarnya.
  • Memastikan makanan dan minuman tetap dalam kondisi higienis.
  • Menghindari kontak langsung dengan tikus atau benda-benda yang berpotensi terkontaminasi.
  • Menggunakan alat pelindung diri saat melakukan pembersihan area yang rawan.

Dengan kesadaran masyarakat yang tinggi dan kerja sama dengan instansi terkait, diharapkan risiko penyebaran penyakit dari hewan pengerat dapat diminimalkan. Masyarakat juga diimbau untuk selalu memperhatikan informasi resmi dari Dinas Kesehatan dan mengikuti anjuran yang diberikan.