news  

Diduga Jatuh dari Kapal, Nelayan Jember Hilang di Perairan Puger

Diduga Jatuh dari Kapal, Nelayan Jember Hilang di Perairan Puger

Sial buruk menimpa Muhammad Hasim Shodiq, berusia 53 tahun. Nelayan dari Desa Serut, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember tersebut dilaporkan hilang di perairan Pantai Puger, Jumat (25/7).

Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit yang bertindak sebagai Koordinator Operasi SAR dalam misi ini menyampaikan bahwa korban bersama 21 nelayan lainnya menggunakan kapal bernama Baru Jaya yang berangkat dari Pelabuhan Puger.

Mereka berangkat pada Jumat (25/7) sekitar pukul 19.00 WIB untuk menangkap ikan di sekitar perairan Pulau Nusa Barung. Kelompok nelayan kemudian kembali ke pelabuhan pada Sabtu (26/7) sekitar pukul 03.00 WIB.

Namun ketika kapal berlabuh dan para nelayan turun, korban tidak ditemukan di atas kapal. Namun barang-barang milik korban, seperti ember yang berisi pakaian dan minuman, serta alat nebulizer ditemukan di dalam kapal.

Dikira korban jatuh saat kapal masih berada di tengah laut. Tim SAR bersama segera melakukan operasi pencarian. Namun hingga hari kedua, Minggu (27/7), lokasi korban belum juga ditemukan.

“Pada hari kedua operasi pencarian dan penyelamatan, kami mengirimkan dua SRU untuk melakukan penjelajahan di kawasan laut dan pantai. SRU laut menjelajahi area pencarian sekitar 5,3 mil laut menggunakan perahu nelayan,” kata Nanang, Minggu (27/7).

Sementara SRU kedua melakukan penjelajahan sepanjang pantai Puger dengan jarak sekitar 6,2 kilometer guna mencari tanda-tanda korban. Untuk memperluas area pencarian, tim SAR juga melibatkan warga dan nelayan setempat.

“Kami mengharapkan dukungan dari masyarakat dan para nelayan. Jika melihat sesuatu yang mencurigakan atau menunjukkan adanya korban, segera laporkan kepada tim SAR agar kami dapat segera menindaklanjutinya,” tambahnya.

Nanang mengatakan kondisi cuaca di perairan Puger cukup baik, dengan ketinggian gelombang sekitar 1,3 meter, kecepatan arus permukaan 41 sentimeter per detik menuju utara, serta angin yang berhembus sekitar 17 knot ke arah barat laut.

“Kondisi cuaca relatif stabil dengan sedikit awan. Meskipun iklim tergolong ramah, kami (tim SAR gabungan) tetap memperkuat kewaspadaan dalam setiap tindakan pencarian di laut,” ujar Nanang.