Juga Menyerang Calon Istri dan Ayah Mertua
SARMI
-Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sarmi saat ini sedang mengejar seorang pemuda yang dicurigai terlibat dalam kasus penganiayaan parah pada sebuah keluarga di Sarmi. Insiden tersebut bermula dari kekerasan brutal di Kampung Ebram, Distrik Sarmi Timur, Kabupaten Sarmi. Akibat penganiayaan itu, seseorang yang merupakan calon ibu mertua dinyatakan meninggal, serta dua korban lainnya mendapat cedera serius.
Tragedi mengerikan itu terjadi pada Senin dini hari (26/5). Tersangka bernama awal RD diyakini telah mengunakan senjata tajam seperti parang dalam serangan tersebut ke arah para korbannya. Yang lebih menyedihkan lagi, tersangka diklaim akan menjadi suami potensial bagi anggota keluarga korban.
“Tim Satuan Reserse Kriminal Polres Sarmi sedang dalam proses pemeriksaan lebih lanjut atas kasus tersebut. Indikasi kuat menunjuk kepada RD, yaitu calon menantunya sang korban, yang diduga telah menyakiti calon istrinya bernama Anike Fairnab, ayahnya yakni Daniel Fairnab, serta ibu mertuanya Sila Wanma,” ungkap Kasat Reskrim Polres Sarmi, Iptu Heryandi Mardhika, Selasa (27/5).
Karena pemukulan itu, SW meninggal di lokasi akibar lukanya yang sangat berat disebabkan oleh pukulan dengan parang. Di sisi lain, DF dan AF menderita luka sobek serius sehingga mereka harus dibawa ke Puskesmas Sarmi sebagai tindakan pertama dalam menangani cedera mereka sebelum kemudian dipindahkan ke Jayapura untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
“Jenazah SW sudah dipindahkan ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) guna melakukan visum dan mendapatkan pencacahan sidik jari, setelah itu akan dikembalikan kepada keluarganya untuk dimakamkan di Rumah Duka Kampung Ebram,” ungkap Iptu Heryandi. Sekarang, tim Operasi Penangkapan (Opsal) Direktorat Reskrimum Polres Sarmi sedang berupaya mengejar tersangka serta mengumpulkan informasi dari para saksi yang ada di tempat peristiwa tersebut.
Kepala Polisi Sektor Sarmi Kota beserta Kepala Satuan Reserse Kriminal sudah bertemu dengan anggota keluarga para korban guna menyampaikan penjelasan serta meminta mereka untuk tetap tenang dan mengizinkan proses hukum berlangsung melalui institusi polri. “Harapan kami masyarakat bisa mendukung dengan cara memberitahu petugas tentang setiap detail yang mereka ketahui, tidak peduli seberapa kecil,” tandasnya. Terkait motif peristiwa ini, hal itu sedang diselidiki oleh tim. “Penyelidikannya masih berlanjut,” demikian kata Iptu Heryandi. (roy/ade)
Layanan Berlanggan Surat Kabar Cendrawasih Pos,
https://bit.ly/LayananMarketingCepos
TEMUKAN LANJUTANNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS
https://www.myedisi.com/