PR GARUT
– Dalam perkembangan cepat Kota Bandar Lampung yang saat ini berkembang menjadi salah satu dari kota-kota metropolitan terbesar di Sumatera, ada kecemasan bahwa area-area periferi Lampung semakin ditinggalkan. Diskusi tentang pemelekaran delapan kabupaten potensial dianggap sebagai tindakan penting untuk memperbaiki kesenjangan pembangunan antara zona urban dan rural.
Secara ekonomi dan infrastruktur, perkembangan area perkotaan seperti Bandar Lampung dan Metro telah melampaui daerah pedesaan yang berada di bagian luar provinsi. Hal ini menciptakan kesulitan pada penyebaran dana, penyediaan layanan umum, serta kemudahan akses terhadap perawatan kesehatan dan pendidikan di lokasi-lokasi terpencil.
“Bandingkan dengan kemajuan Bandar Lampung yang semakin pesat, di saat bersamaan daerah pedesaan kita masih menghadapi jalan berlubang serta layanan publik yang belum sesuai harapan,” ungkap seorang penduduk Distrik Bumi Nabung, suatu area yang termasuk dalam rancangan penataan baru untuk Pembentukan Kabupaten Seputih Timur.
Pemekaran Sebagai Koreksi Ketimpangan
Rencana untuk mendirikan delapan kabupaten baru seperti Tulang Bawang Timur, Way Kanan Ilir, sampai Sungkai Bunga Mayang muncul dari dorongan kesetaraan dalam distribusi sumber daya, bukan hanya keinginan belaka untuk mengubah struktur administratif. Mayoritas daerah kandidat tersebut sebenarnya meliputi area yang telah lama kurang beruntung dengan adanya fasilitas dasar minimum.
Melalui proses pembagian ini, diharapkan pemerintah daerah mampu menjadi lebih spesifik dan produktif dalam mengembangkan wilayah mereka, tanpa dibebani oleh jarak fisik atau sistem birokrasi yang terpusat hanya pada kabupaten asli.
Dilema Politik serta Kesiapan Sarana Prasarana
Meskipun begitu, perluasan wilayah pun memiliki berbagai tantangan. Terlebih lagi dengan masalah dana, penciptaan otoritas lokal yang baru seringkali dipenuhi oleh perselisihan politik serta penolakan dari elit setempat. Sebaliknya, kesediaan tenaga kerja dan fasilitas pemerintah di area terbaru tersebut umumnya masih kurang siap.
“Perluasan daerah dapat menjadi suatu berkat, namun juga bisa menghasilkan bebannya dalam hal pendanaan pemerintah apabila tidak diawasi secara efektif,” ungkap pakar kebijakan umum dari Universitas Lampung, Dr. Hery Sutanto. Dia menekankan bahwa sangat diperlukan penelitian yang komprehensif supaya perluasan ini memang tepat sasarn pada masalah utama para warganya.
Gelontoran Dana Kesejaiban Di Ambang pintu Pulau Sumatera
Sebagai pintu gerbang utama menuju Pulau Sumatera, Lampung memiliki peran vital dalam sistem distribusi dan mobilitas di seluruh negeri. Oleh karena itu, proses pemekaran tidak semata-mata berfokus pada pendirian daerah otonom baru, tetapi juga merupakan langkah jangka panjang untuk mencapai keseimbangan antara area sentral dengan bagian luar, sambil memastikan bahwa tiada satu pun wilayah yang terabaikan oleh laju perkembangan.
Dengan delapan wilayah kabupaten yang sedang dibahas, nasib Lampung saat ini tergantung pada seberapa jauh aspirasi lokal dapat diubah menjadi keputusan yang adil dan lestari. ***
lnk5pi