– Kesan emosional pada acara penyuluhan yang diselenggarakan oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dengan cepat beralih menjadi tegangan. Orang lama dari Kabupaten Purwakarta tersebut langsung marah saat seorang remaja secara tiba-tiba mengeluarkan teriakan tentang Persikas, tim sepak bola lokal dari Subang, selagi kegiatan sedang difokuskan untuk membantu kelompok kurang mampu.
“Ini bukan tempat untuk Persikas. Ini adalah ruang pribadi saya bersama masyarakat!” teriak Dedi dengan suara keras sambil mengarahkan jari kepada sang pemuda, seperti yang dilaporkan
YouTube Humas Jabar
, Kamis (29/5).
Dengan nada tinggi, ia menggelegarkan permintaannya agar spanduk bertuliskan Persikas langsung dicopot. Ia juga meremehkan perilaku pemuda-pemudi itu, yang dianggapnya kurang paham tentang kapan dan di mana harus melakukan sesuatu. “Kamu bilang sudah terdidik tetapi ternyata nggak ada otak,” sindirnya.
Dalam keserakahannya, Dedi mengatakan bahwa persoalan sepak bola bukan menjadi fokus utama di tengah situasi masyarakat yang sedang berjuangan. Dana dari pemerintah daerah kurang mencukupi untuk mendanai sebuah tim sepak bola, sementara keperluan pokok warga negara seperti pendidikan dan fasilitas umum belum terpenuhi dengan baik.
“Rakyat Suban membutuhkan jalan yang bagus dan sekolah yang berkualitas, bukannya Persikas!” ujar politisi dari Partai Gerindra dengan tegas di depan para pendukungnya.
Walaupun perasaannya sempat meletus, Dedi tetap meneruskan kegiatannya untuk berbakti pada sesama. Ia pun menyalurkan bantuan secara langsung kepada seorang wanita yang ia gambarkan sebagai orang yang tabah serta tawadhu dalam mendidik anak-anaknya walaupun hidup di tengah kesulitan.
Dedi Mulyadi berkomitmen memberikan dukungan dalam bidang pendidikan kepada putra-putri dari beliau tersebut dan memohon pada Lurah lokal agar mendukung penyusunannya terkait penyaluran dana talangan. Penyelenggaraan acarapun ditutup dengan pemimpin doa serta semoga ada perbaikan kualitas hidup para warga di wilayah Subang.