news  

Dari Mall, Jogja Fashion Trend Berpindah ke Hotel

Dari Mall, Jogja Fashion Trend Berpindah ke Hotel

Jogja Fashion Trend 2025 Berlangsung Sukses Meski Diadakan di Hotel

Jogja Fashion Trend (JFT) 2025 yang berlangsung dari Jumat hingga Minggu, 11-13 Juli 2025, berhasil menarik banyak pengunjung meskipun lokasinya tidak lagi berada di pusat perbelanjaan seperti tahun-tahun sebelumnya. Kali ini, acara tersebut diselenggarakan di ruang hotel, tepatnya di The Rich Hotel, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Event yang diikuti oleh lebih dari 80 desainer dari berbagai daerah di Indonesia maupun mancanegara ini mencoba menghadirkan suasana yang berbeda. Creative Director JFT 2025, Phillip Iswardono, menjelaskan bahwa perpindahan lokasi dilakukan sebagai upaya penyegaran dan menciptakan atmosfer baru bagi para peserta dan pengunjung. “Ternyata animo tetap tinggi,” ujarnya.

Phillip menambahkan bahwa penggunaan ruang hotel, khususnya ballroom, menjadi daya tarik tersendiri. Hal ini justru membuat para desainer antusias untuk ikut serta dalam event ini. Selain itu, Yogyakarta memiliki banyak space hotel yang menarik dan bisa dieksplorasi sebagai tempat peragaan fashion. Ini membuka peluang untuk penyelenggaraan event di masa depan dengan berbagai konsep dan latar belakang yang berbeda.

Inspirasi bagi Desainer Mancanegara

Salah satu desainer asal Singapura, Hayden Ng, yang juga Ketua Asosiasi Desainer ASEAN, menyampaikan kebahagiaannya bisa bergabung dalam JFT 2025. Ia merasa senang karena bisa bertemu dengan para desainer berpengalaman dan melihat karya-karya mereka yang menarik. “Selain itu, event ini menjadi tempat belajar tentang tren mode yang berkembang cepat,” kata Hayden.

Tema Cultural Fusion yang diusung dalam JFT 2025 mendorong para desainer untuk menampilkan karya terbaik mereka. Tujuannya adalah menciptakan tren baru dalam dunia fashion. Acara ini memberi kesempatan bagi desainer Tanah Air dan mancanegara untuk saling berkompetisi dan berinovasi.

Inspirasi bagi Pegiat Mode

Desainer ternama sekaligus Project Director JFT 2025, Afif Syakur, menjelaskan bahwa meskipun lokasinya berpindah ke area hotel, misi event ini tetap sama. JFT 2025 bertujuan memberikan inspirasi bagi para pegiat dunia mode.

Afif menilai bahwa semakin banyak desainer yang mulai eksploratif dalam mengolah wastra atau kain tradisional Indonesia menjadi busana yang menarik. “Ketika wastra diubah menjadi fashion kekinian, harapan kami pamornya semakin naik dan dikenal,” katanya.

Ia berharap inspirasi dari event ini dapat diduplikasi oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk kalangan pelaku UMKM. “Kami berharap para pelaku UMKM bisa meniru dan terinspirasi kreativitas para desainer. Jadi ke depan, jargonnya tidak hanya Rp 100 ribu dapat tiga barang, tapi ada sentuhan wastra dan kreativitasnya,” tambah Afif.

Lokasi yang Lebih Beragam di Masa Depan

Afif berharap, di masa depan penyelenggaraan JFT bisa lebih beragam dalam hal lokasi. Misalnya, memanfaatkan space di pasar tradisional atau jalanan seperti Malioboro. Hal ini akan menambah variasi dan memperkaya pengalaman bagi peserta dan pengunjung.

Selain desainer kenamaan, sekitar 40 desainer muda binaan dari Bank Indonesia hingga Bank Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta turut menampilkan karya mereka. Bahkan, sebagian model yang tampil juga merupakan penyandang disabilitas.

Koleksi yang Menarik dan Kolaborasi Kreatif

Sejak hari pertama, deretan koleksi menampilkan karya-karya desainer ternama seperti Puthic by Nissa Khoirina, Dewi Roesdji, Melati Soedjarwo, Ariesanti Design, hingga Mavee Batik by Lina Marlina. Ada juga kolaborasi antara Jogja Model Academy dengan desainer seperti Crisantium X Oiaio Batik, Putra Brilliant Wedding, dan La Kristy by Kristy E Riantono.

JFT 2025 terbukti sukses dalam menyajikan inovasi dan kreativitas di dunia fashion. Dengan perpindahan lokasi dan kolaborasi yang beragam, acara ini tetap menjadi ajang penting bagi para desainer dan pecinta mode.