news  

Dampak Kecelakaan Beruntun di Rinjani, Jalur Pelawangan Ditutup

Dampak Kecelakaan Beruntun di Rinjani, Jalur Pelawangan Ditutup

Penutupan Pelayanan Pembelian Tiket Pendakian di Gunung Rinjani

Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) mengumumkan penutupan sementara pelayanan pembelian tiket pendakian melalui aplikasi e-Rinjani mulai tanggal 16 Juli 2025 hingga waktu yang belum ditentukan. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap kecelakaan beruntun yang menimpa dua pendaki asing di jalur Pelawangan menuju Danau Segara Anak.

Kepala BTNGR, Yarman, menjelaskan bahwa penutupan tersebut dilakukan untuk memperbaiki jalur yang dinilai sangat ekstrem. “Kami melihat beberapa kasus kecelakaan terjadi di jalur Pelawangan menuju danau,” ujarnya pada Kamis, 17 Juli 2025. Ia menyatakan bahwa tim teknis sedang melakukan survei untuk menentukan langkah perbaikan yang diperlukan.

Meskipun detail perbaikan belum dirinci, Yarman menegaskan bahwa proses pemetaan jalur akan segera dilakukan. “Tim kami sedang mendata apa saja yang perlu diperbaiki, apakah memasang tali pengaman atau memangkas batu tajam, nanti akan kami lihat lebih lanjut,” katanya.

Yarman juga menjelaskan bahwa pendaki yang sudah memiliki tiket dapat tetap melakukan pendakian ke puncak, tetapi tidak diperbolehkan turun ke Danau Segara Anak. “Kami hanya menutup kuota pendakian baru, serta menutup akses jalur Pelawangan ke danau,” tambahnya.

Dalam dua hari terakhir, terjadi dua kecelakaan serius yang menimpa pendaki asing di jalur Pelawangan. Pertama, Benekdikt Emmeneger, wisatawan asal Swiss, mengalami patah tulang kaki dan tangan setelah jatuh pada Rabu. Keesokan harinya, Sarah Tamar van Hulten, pendaki asal Belanda, juga jatuh di lokasi yang sama. Kedua korban dievakuasi ke Bali melalui jalur udara menggunakan helikopter.

Sebelumnya, Taman Nasional Gunung Rinjani sempat menjadi perhatian internasional akibat kecelakaan yang menimpa Juliana Marins, pendaki asal Brasil. Ia tewas setelah terjatuh ke jurang saat hendak menuju puncak via jalur Sembalun.

Langkah-langkah yang Diambil oleh BTNGR

Beberapa langkah telah diambil oleh BTNGR untuk memastikan keselamatan para pendaki. Berikut adalah beberapa tindakan yang sedang dipertimbangkan:

  • Pemetaan jalur: Tim teknis sedang melakukan survei untuk mengetahui titik-titik rawan di jalur Pelawangan.
  • Pemasangan tali pengaman: Jika diperlukan, tali pengaman akan dipasang di area yang dianggap berbahaya.
  • Pemangkasan batu tajam: Batu-batu tajam yang bisa membahayakan pendaki akan dipangkas.
  • Pengurangan kuota pendakian: Kuota pendakian baru akan dibatasi untuk mengurangi risiko kecelakaan.

Reaksi dari Para Pendaki

Para pendaki yang ingin melakukan pendakian ke Gunung Rinjani merasa khawatir dengan kebijakan penutupan sementara ini. Banyak dari mereka yang merasa bahwa kebijakan ini akan mengganggu rencana perjalanan mereka. Namun, sebagian lainnya menyetujui langkah yang diambil oleh BTNGR karena alasan keselamatan.

Masa Depan Pendakian di Gunung Rinjani

Keputusan BTNGR untuk menutup sementara pelayanan pembelian tiket pendakian melalui aplikasi e-Rinjani menunjukkan komitmen mereka dalam menjaga keselamatan para pendaki. Dengan perbaikan jalur dan pengurangan risiko kecelakaan, diharapkan Gunung Rinjani tetap menjadi destinasi yang aman dan menarik bagi para pecinta alam.