Cuti Ditawarkan oleh Tesla Seiring Penurunan Permintaan yang Signifikan

Cuti Ditawarkan oleh Tesla Seiring Penurunan Permintaan yang Signifikan

Tesla sedang menghadapi hambatan pasar yang besar. Pasca masa perkembangan cepat beberapa tahun silam, sekarang ini penjualan dari berbagai varian utama mereka malah merosot dengan tajam.

Kondisi tersebut mengharuskan Tesla untuk menyesuaikan taktik produksinya supaya terus optimal dan tak memberatkan aktivitas bisnisnya. Perubahan, sebagaimana yang diambil dari
Business Insider
, hal ini khususnya dirasikan di pabrik mereka di Austin, Texas, tempat menjadi sentra produksi untuk Model Y dan Cybertruck.

1. Tenaga kerja diharapkan mengambil Cuti

Berdasarkan informasi dari sejumlah staf, para pegawai yang bertanggung jawab atas perakitan Model Y diperintahkan untuk mengambil liburan satu minggu atau dialihkan ke tugas lain termasuk membersihkan area kerja serta melaksanakan sesi latihan. Akibatnya, mereka tidak lagi menyelesaikan pekerjaan di garis depan produksi layaknya rutinitas harian mereka. Fenomena mirip pun terlihat pada anggota tim Cybertruck; mereka diajak beristirahat panjang saat akhir Mei.

Di samping itu, jeda istirahat pegawai di pabrik Austin ini diperpanjang dibanding biasanya. Sejumlah karyawan menyebutkan bahwa pengawas telah memberi peringatan untuk tidak menambah durasi bekerja.

Sejak bulan Februari, pola kerja di pabrik tersebut agak tak menentu, seringkali para pekerjanya dikirim pulang lebih cepat. Perubahan seperti itu telah terjadi sebelumnya pada periode akhir tahun kemarin ketika tenaga kerja dari baris produksi Cybertruck pun diperintahkan untuk beristirahat di rumah selama beberapa hari.

2. Pengurangan Minat terhadap Cybertruck dan Model Y

Awalnya, Cybertruck ditargetkan untuk menjadi truk listrik dengan penjualan tertinggi di pasaran AS. Akan tetapi, minat konsumen terhadap model ini justru merosot secara signifikan. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Cox Automotive, jumlah unit Cybertruck yang sukses dipasarkan Tesla selama setahun terakhir hanyalah kisaran 38.965 kendaraan.

Pada kuartal pertama tahun 2025, penjualannya mengalami penurunan hingga mencapai 6.406 unit, ini adalah angka yang jauh lebih rendah jika kita bandingkan dengan kuartal ketiga dan keempat di tahun 2024 dimana setiap kuartal berhasil menjual lebih dari dua kali banyaknya.

Model Y juga menghadapi penurunan permintaan. Sepanjang tahun lalu, pengiriman Model Y secara global turun sekitar 13 persen. Penjualan Model Y di Amerika Serikat bahkan turun 5,6 persen, padahal secara keseluruhan industri otomotif di negara tersebut justru mengalami peningkatan penjualan sebesar 7,3 persen.

3. Efek adaptasi produksi terhadap Tesla dan para pekerjanya

Penyesuaian produksi ini pastinya merupakan suatu ujian bagi Tesla, karena mereka mesti menjaga keseimbangan di antara kemampuan produksi dengan kebutuhan pasarnya. Dari satu sudut pandang, pabrikan tersebut harus tetap beroperasi secara efektif untuk memastikan tak ada pembengkakan pengeluaran pada aspek sumber daya. Sedangkan dari segi lainnya, turunnya minat konsumen menyebalkan perusahaan supaya ekstra hati-hati dalam upayanya guna menghindari akumulasi inventaris mobil-mobil yang belum laku.

Untuk para pegawai, pola jam kerja yang tidak menentu serta pemberian cuti paksa mungkin terasa tak menyenangkan. Akan tetapi, tindakan tersebut dianggap penting guna memastikan kelangsungan produksi dan performa Tesla di masa mendatang.

Secara umum, keadaan tersebut menandakan bahwa Tesla perlu menjadi lebih fleksibel dalam merespons volatilitas pasar dan secara konsisten mencari cara agar barang buatan mereka masih diminati oleh pembeli. Penyetujuan produksi di gudang Texas merupakan salah satu tindakan konkret yang telah dilakukan perusahaan itu guna beradaptasi dengan perkembangan industri otomotif sekarang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com