Cina Berpindah dari Thailand: Turis Memilih Destinasi Liburan Ini

Cina Berpindah dari Thailand: Turis Memilih Destinasi Liburan Ini





,


Jakarta



Thailand
tengah mengalami penurunan pariwisata sejak awal 2025. Salah satu sebabnya adalah menurunnya angka kunjungan
turis Cina
ke negara tersebut. Daripada ke Thailand yang dianggap mahal dan banyak drama, turis Cina banyak yang memilih liburan ke
Kamboja
.

Kamboja mendeklarasikan tahun 2025 sebagai Tahun Pariwisata Tiongkok-Kamboja. Upaya itu sudah membuahkan hasil. Minggu lalu, sekelompok wisatawan yang berisi 1.000 orang dari Cina terbang dari Wuxi di Shanghai dan mendarat di Phnom Penh. Jumlah ini memecahkan rekor sekaligus menjadi tonggak sejarah yang menandakan dinamika pariwisata di wilayah Asia Tenggara.

Alasan Meninggalkan Thailand

Penurunan turis Cina yang berlibur ke Thailand terjadi karena beberapa alasan, di antaranya pemberitaan negatif dan penipuan turis. Januari lalu, seorang aktor Cina yang liburan di Thailand

menjadi korban perdagangan manusia yang diculik di Mae Sot, wilayah perbatasan Thailand-Myanmar. Wilayah ini terkenal sebagai pusat operasi jaringan penipuan daring.


Selain itu, harga liburan di Thailand juga lebih tinggi terutama selama musim panas.

Kamboja memposisikan dirinya sebagai alternatif yang ramah anggaran dan bebas repot, meski turis Cina harus mengurus visa. Dilansir dari

Thaiger

, operator tur Cina mengatakan, mereka tidak masalah mengeluarkan biaya US$39 (sekitar Rp 634 ribu) untuk visa karena biaya perjalanan keseluruhan, termasuk penerbangan, hotel, dan pengeluaran harian, jauh lebih rendah daripada di Thailand.

Kamboja saat ini memang belum menerapkan kebijakan
bebas visa
untuk wisatawan Cina, meski Thailand sudah melakukannya. Namun, Kamboja menggantinya dengan biaya yang lebih murah.

Selain itu, Kamboja juga hampir bebas drama. Orang asing yang tinggal lama jarang berurusan langsung dengan petugas imigrasi karena sudah ditangani agen lokal. Wisatawan asing juga tidak ada persyaratan pelaporan 90 hari. Sebagai gantinya, pengunjung yang tinggal lebih dari sebulan cukup mendaftarkan alamat mereka secara daring, yang tetap berlaku hingga diubah.

Bandara Baru di Kamboja

Kamboja saat ini tengah menyelesaikan pembangunan Bandara Internasional Techo yang dijadwalkan dibuka pada September. Bandara ini hanya 20 kilometer di selatan Phnom Penh. Bandara yang dikelola oleh konglomerat Prancis VINCI ini diharapkan menjadi bandara terbesar kesembilan di dunia yang bisa menampung pesawat besar, termasuk Airbus A380-800 dan Boeing 747-800.

Kunjungan wisatawan asing di Kamboja sepanjang 2025 tercatat 2,4 juta, naik 14 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024. Kedatangan turis Cina sendiri meroket hingga 49 persen.

Pilihan Editor:
Bagaimana Arca Singasari dan Borobudur Bisa Berada di Thailand?