Vokalis Coldplay Mengungkap Dugaan Perselingkuhan CEO Perusahaan Teknologi
Pada konser Coldplay di Stadion Gillette, Massachusetts, dalam rangka tur dunia mereka pada Rabu (16/7/2025), vokalis band tersebut, Chris Martin, secara tak sengaja membongkar dugaan perselingkuhan antara seorang CEO perusahaan teknologi dengan salah satu bawahan kerjanya. Kejadian ini terjadi saat kamera menyorot ke arah penonton, dan tampak seorang pria memeluk erat seorang wanita dari belakang.
Pria itu menggandeng lengannya di dada sang wanita, sedangkan jari-jari mereka saling bertautan. Melihat adegan ini di layar besar, Chris Martin awalnya hanya ingin memuji kemesraan yang terlihat. Ia berkata, “Lihat mereka berdua.” Namun, setelah menyadari bahwa mereka sedang disorot, keduanya langsung merasa malu. Wanita tersebut menutup matanya dan beranjak menjauh, sementara pria tersebut memilih menunduk.
Respons yang tidak biasa dari keduanya membuat Chris Martin spontan bertanya, “Kalian baik-baik saja? Kalian baik-baik saja?” Ia kemudian menambahkan, “Apa? Entah mereka berselingkuh atau mereka hanya sangat pemalu. Astaga. Semoga kita tidak melakukan hal buruk.”
Video tersebut cepat viral di media sosial, termasuk X dan TikTok, hingga akhirnya diketahui identitas sosok tersebut. Pria yang memeluk wanita itu adalah CEO perusahaan AI dan data bernama Astronomer, Andy Byron, sementara wanita yang dipeluknya adalah Chief People Officer perusahaan tersebut, Kristin Cabot.
Skandal ini menjadi sorotan karena Byron telah menikah. Menurut informasi yang beredar, Byron menikah dengan Megan Kerrigan Byron dan memiliki dua anak. Sementara itu, Cabot telah bercerai dari suaminya, Kenneth Thornby. Catatan pengadilan Massachusetts menunjukkan bahwa gugatan perceraian antara Cabot dan Thornby diajukan pada tahun 2018, dan resmi pada tahun 2022.
Astronomer, perusahaan tempat Byron dan Cabot bekerja, merupakan sebuah perusahaan teknologi berbasis AI dan data yang bernilai sekitar 1,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 19,5 triliun. Ketika Cabot direkrut pada November tahun lalu, Byron membanggakan pengalamannya selama 20 tahun di bidang SDM serta keterampilan kepemimpinan yang luar biasa.
Cabot juga menulis di LinkedIn bahwa percakapan dengan Byron sebelum ia direkrut memberinya semangat tentang peluang di perusahaan tersebut. Ia juga menyebutkan bahwa ia mendapatkan kepercayaan dari karyawan di semua tingkatan, mulai dari CEO hingga asisten.
Menurut sumber mantan karyawan Byron, video ini menimbulkan reaksi yang cukup unik. Mereka tertawa dan menikmati momen ketika bos mereka terbongkar. Sumber tersebut menambahkan bahwa Byron diduga sebagai bos yang toxic, terutama karena tindakannya yang tidak profesional dan bisa mengganggu lingkungan kerja.