Anggrek terkenal sebagai tumbuhan hias yang menawan dan unik, namun perawatannya memerlukan kesabaran. Salah satu tantangan biasa yang dialami para penggemar anggrek adalah kerusakan pada akarnya, kondisi ini dapat mengakibatkantanaman menjadi layu serta berpotensi meninggal apabila tak segera ditanggulangi.
Beruntungnya, melalui perawatan yang sesuai dan memahami tanda-tanda serta metode mencegahinya, anggrek yang terkena penyakit busuk akar tetap memiliki kesempatan untuk dipulihkan dan kembali ke kondisinya semula. Pelajari bagaimana menangani masalah busuk akar pada tanaman anggrek di artikel ini.
scrol
l
!
1. Ambilkan bunga anggrek keluar dari dalam pot tersebut.
Pertama-tama untuk menyelesaikan masalah busuk pada akar, anggrek harus diambil keluar dari pot dengan sangat berhati-hati dan pelan. Genggam erat batang bawah tanaman lalu tarik perlahan-lahan supaya jangan sampai ada yang patah ataupun rusak pada sistem akarnya. Ini merupakan langkah krusial guna melakukan inspeksi lengkap terhadap keadaan akar serta mencegah dampak negatif tambahan.
Setelah anggrek dilepaskan, teliti apakah akarnya tampak sehat atau memiliki indikasi kerusakan. Akan tetapi, jika akar telah membusuk, warnanya akan cenderung hitam, teksturnya lunak, serta memberikan baunya yang tidak menyenangkan. Mengambil tanaman keluar dari pot ini membantu dalam persiapan tahap penyembuhan selanjutnya.
2. Hapus akar yang menempel pada media tanam sebelumnya dengan hati-hati.
Berikutnya, bersihkan media tanam bekas dari akar anggrek dengan hati-hati. Anda dapat menggunakan tangan atau alat bantuan untuk memastikan tidak ada kerusakan pada akarnya. Media tanam tua mungkin terinfeksi oleh jamur atau bakteri yang menyebabkan busuk.
Proses pembersihan ini berfungsi untuk menjamin bahwa akar sungguh bebas dari segala residu kotoran yang mungkin menghalangi perkembangan tunas baru. Apabila substrat cukup keras dan susah dibersihkan, coba rendam akarnya ke dalam air selama beberapa saat guna melembutkannya. Penting sekali untuk memeriksa setiap bagian akar dengan teliti sehingga Anda dapat mendeteksi area mana saja yang harus dipotong.
3. Potong bagian akar yang rusak
gunakan gunting atau peralatan pemangkasan yang sudah dibersihkan secara steriler untuk menghapus bagian akar yang rusak. Akar yang terinfeksi biasanya memiliki warna coklat gelap, tekstur lunak serta rapuh ketika disentuh. Potong sampai mencapai area akar yang tetap kuat dan segar agar infeksi tidak menyebar lebih jauh.
Pembersihan steril alat pemotong sangat diperlukan agar terhindari dari penyebaran penyakit kepada tumbuhan-tumbuhan lain. Setelah proses pemotongan, lebih baik Anda mengecek lagi sisanya guna memastikan bahwa seluruh bagian-bagian yang sudah layu atau mati benar-benar telah dicabut. Pohon dengan akar-akar yang bersih dan sehat dapat membantu meningkatkan kemungkinan pertumbuhan ulang pada tanaman tersebut.
4. Spraying fungicide jika diperlukan
Apabila Anda menduga ada serangan jamur, semprotkanlah obat khusus untuk anggrek pada bagian akar yang sudah dicuci bersih. Obat ini akan membantu membasmi spor jamur serta mencegah penyebarannya lebih jauh. Harap pastikan bahwa pemberian obat tersebut rata dan hindari menyiramnya terlalu banyak di atas daun.
Penerapan fungisida adalah pilihan, tetapi bisa mendorong penyembuhan tanaman lebih cepat. Pililah produk yang ramah bagi anggrek dan baca instruksinya dengan teliti. Apabila masih ada keraguan, tanyakan kepada penjual tanaman atau pakar hortikultur.
5. Segera gantikan pot serta media tanaman dengan yang lebih bersih dan tepat.
Setelah proses pembersihan dan pemangkasan selesai, siapkan pot baru atau sterilkan pot lama sebelum digunakan kembali. Gunakan media tanam khusus anggrek seperti potongan kulit kayu (bark), arang, atau moss yang mendukung sirkulasi udara. Media ini penting untuk menjaga kelembapan tetap seimbang dan menghindari genangan air.
Pastikan bahwa pot memiliki lubang pembuangan yang mencukupi sehingga sisa air dapat mengalir dengan cepat. Akar anggrek perlu mendapatkan oksigen, oleh karena itu hindari menggunakan tanah normal yang keras dan cenderung menahan banyak air. Menggunakan substrat yang sesuai akan membantu orchid dalam proses penyembuhan dan pertumbuhannya menjadi lebih baik.
6. Pasanglah anggrek di area yang memiliki ventilasi udara serta sinar matahari yang cukup.
Setelah proses pemindahan tanam, pasang anggrek pada lokasi yang mendapatkan sinaran matahari tak langsung serta mempunyai ventilasi bagus. Paparan cahaya alami yang ringan ini bisa mendorong tumbuhan melakukan fotosintesis dengan aman tanpa merusak dedaunan. Ventilasi yang adekuat pula dapat menekan kemungkinan infeksi jamur dan menjaga kadar kelembaban tetap terkontrol.
Hindari menempatkan anggrek di area tertutup atau lembab dengan sedikit sirkulasi udara. Udara segar sangat dibutuhkan khususnya pasca perawatan akar. Lokasi yang dingin namun berpencahayaan ringan pada dasarnya dapat mendongkrak kesegaran tumbuhan tersebut.
7. Hindari menyiram berlebihan
Penyiraman berlebih menjadi faktor utama timbulnya masalah busuk akar di tanaman anggrek sehingga sangat diperlukan penyesuaian dalam menjalankan rutinitas penyiraman secara cermat. Biarkan substrat tampak kering sebelum Anda melakukan proses penyiraman selanjutnya. Manfaatkan ujung jari tangan atau instrumen ukur kelembaban untuk menentukan saat paling pas bagi tahap penyiraman tersebut.
Setelah proses pemangkasan dan penggantian pot, biarkan tanaman istirahat selama beberapa hari sebelum Anda menyiramnya untuk kali pertama. Ini memungkinkan lukanya di akar menjadi kering sehingga dapat mencegah infeksi lebih lanjut. Kedisiplinan dalam hal penyiraman sangat penting agar akarnya tetap sehat dalam jangka waktu yang lama.
Dengan membersihkan akar, memotong bagian yang rusak, serta menyesuaikan frekuensi penyiramannya, Anda memberikan peluang besar bagi anggrek agar dapat sembuh. Kuncinya adalah dalam menjalankan perawatan secara berkala, melakukan observasi dengan cermat, dan bersabar.