Polusi udara bukan hanya masalah lingkungan tetapi ancaman serius bagi janin. Paparan terhadap polutan seperti PM2.5, NOâ, dan ozon dapat memengaruhi perkembangan janin, meningkatkan risiko kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, hingga gangguan neurologis seperti autisme. Lantas bagaimana cara menghindari polusi udara selama hamil agar perkembangan janin tak terduga?
Ibu hamil termasuk kelompok rentan atau sensitif terhadap dampak polusi udara, Bunda. Sebab, ibu hamil memiliki daya tahan tubuh yang rendah. Selain keguguran dan depresi, polusi udara juga dapat berisiko menyebabkan masalah pada perkembangan janin. Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi dr. Yassin Yanuar Mohammad SpOG-KFERM, polusi udara dapat menyebabkan ISPA pada ibu hamil yang berdampak pada perkembanan janinnya.
“Pada kehamilan jangkap panjang, ibu yang pernapasannya terganggu terus, bisa menyebabkan suplai oksigen ke janin terganggu dan berdampak kurang baik. Apalagi saat kehamilan terjadi proses pembentukan plasenta. Kita enggak ingin chemical ini (polutan) mengubah prosesnya, akibatnya ibu jadi mengalami gangguan plasenta, tali pusat terganggu, akhirnya janin kecil, pertumbuhan janin terhambat,” ujar dr. Yassin Yanuar Mohammad SpOG-KFERM, saat dihubungi
.
Cara menghindari polusi udara selama hamil
Meskipun tidak mungkin menghindari semua zat berbahaya di udara, Bunda tetap bisa melakukan langkah-langkah untuk mengurangi paparan polusi udara yang dapat memengaruhi bayi Bunda. Berikut beberapa caranya yang dapat Bunda lakukan dikutip laman
Utswmed
dan
Cleanairhub
.
1. Perhatikan kualitas udara di sekitar
Bunda bisa memeriksa Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara di daerah Bunda melalui situs atau website yang memberikan informasi tentang seberapa bersih atau tercemarnya udara luar.
2. Hindari berada di luar ruangan saat kualitas udara buruk
Sebaiknya Bunda menghindari berada di luar ruangan saat kualitas udara buruk. Meskipun Bunda memakai masker, partikel berbahaya di udara tetap bisa terserap melalui kulit. Terlebih jika memiliki masalah pernapasan seperti asma atau alergi, hindarilah berolahraga di luar ruangan saat tingkat polusi udara tinggi. Pertimbangkan untuk menggunakan air purifier di rumah guna menyaring polutan berbahaya dari udara di dalam ruangan.
3. Jauhi asap rokok
Sebaiknya Bunda menjauhi asap rokok di dalam rumah dan mobil serta hindari tempat-tempat di mana orang merokok jika memungkinkan. Jika Bunda perokok maka ini waktu yang tepat untuk berhenti agar terhindar dari polusi udara dengan kualitas buruk.
4. Edukasi diri dan ambil peran aktif
Pelajari dampak polusi udara terhadap kesehatan masyarakat, dan pertimbangkan untuk mendukung upaya penelitian mengenai pengaruh polusi udara terhadap kesehatan janin. Renungkan pula kontribusi Bunda terhadap polusi udara dan mulai lakukan langkah-langkah untuk lebih hemat energi di rumah.
Bicaralah dengan dokter jika Bunda merasa khawatir atau mengalami gejala yang berulang saat kualitas udara buruk. Banyak faktor yang dapat memengaruhi kesehatan Bunda dan bayi, namun paparan terhadap polusi udara masih bisa diminimalkan. Mengambil beberapa langkah sederhana untuk menghindari udara yang tercemar, Bunda dapat menjaga kesehatan diri sendiri dan Si Kecil dengan lebih baik.
5. Bekerja dari rumah
Jika pekerjaan Bunda bisa dilakukan dari jarak jauh, bekerja dari rumah sesekali dapat mengurangi frekuensi bepergian selama periode polusi tinggi, seperti saat jam sibuk dan hari-hari dengan tingkat polusi yang sangat tinggi. Saat Bunda memutuskan untuk bekerja dari rumah maka usahakan rumah tetap memiliki ventilasi yang baik. Sebaiknya hindari membakar lilin atau kayu bakar, karena hal-hal tersebut juga dapat menyebabkan polusi udara.
6. Bekerja dengan jam fleksibel
Jika Bunda perlu bepergian untuk bekerja, lihat apakah memungkinkan bagi Bunda untuk menghindari di jam sibuk. Jika bisa mengatur jam pulang kerja sebaiknya pulang kerja sedikit lebih awal agar Bunda dapat terhindar dari kemacetan.
7. Ajak teman main di rumah
Untuk menghindari hari-hari dengan tingkat polusi udara tinggi, cobalah untuk meminta teman-teman Bunda datang ke rumah, daripada Bunda yang pergi ke tempat mereka atau jalan keluar rumah.
8. Hindari pemakaian mobil
Mobil bisa memiliki tingkat polusi udara di dalamnya yang dua kali lebih tinggi dibandingkan di luar. Jika Bunda memang perlu menggunakan mobil, usahakan bepergian di waktu yang tidak membuat Bunda terjebak kemacetan. Jika terjebak dalam lalu lintas, maka atur sistem pendingin udara (AC) ke mode sirkulasi ulang agar tidak menarik udara dari luar yang mungkin terkontaminasi oleh kendaraan di depan.
Menghindari polusi udara selama kehamilan sangat penting untuk memastikan perkembangan janin yang sehat. Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat seperti yang sudah dijelaskan di atas maka ibu hamil dapat meminimalkan risiko dan menjaga kesehatan diri serta janin.
Begitulah cara menghindari polusi udara selama Bunda hamil agar perkembangan janin tak terganggu. Semoga informasinya bermanfaat ya Bunda.
Pilihan Redaksi
|
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas Squad. Daftar klik di
SINI.
Gratis!