PIKIRAN RAKYAT BENGKULU – “Mencari karyawan dengan kualifikasi luar biasa.” Begitu keluhan seorang netizen di kolom komentar pengumuman perekrutan Project Management Officer (PMO) Kementerian Koperasi (Kemenkop).
Keluhan ini muncul sebagai tanggapan terhadap jadwal seleksi yang sangat ketat dan dianggap tidak wajar.
Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Namun, di balik keluhan yang penuh sindiran tersebut, terdapat sebuah kebenaran.
Mengingat tanggung jawab dan tujuan dari program tersebut, Kemenkop memang tidak sedang mencari figur biasa.
Kemudian, jenis tenaga apa yang sebenarnya mereka butuhkan?
Lebih Dari Sekadar Karyawan Administrasi
Melihat latar belakang program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) yang bertujuan membentuk 80.000 koperasi, peran PMO menjadi sangat penting.
Tugas utama mereka bukan sekadar duduk di balik meja. Tujuan utama PMO adalah untukmemastikan tata kelola, pengawasan, dan pencapaian programdi lapangan berjalan secara efektif, jujur, dan dapat diukur.
Peran Inti: Manajer, Pengawas, dan Pembimbing
Secara sederhana, yang dicari oleh Kemenkop adalah seorang manajer lapangan yang handal.
Mereka akan berperan sebagai “mata dan telinga” pemerintah pusat di setiap provinsi serta kota/kabupaten.
Tanggung jawabnya meliputi kemampuan manajerial dalam mengelola proyek, kemampuan pengawasan untuk memastikan program berjalan sesuai jalur, serta kemampuan sebagai pembimbing bagi para pelaku koperasi di desa.
Kualifikasi Utama: Pengalaman dalam Pemberdayaan Masyarakat
Ini diperkuat oleh salah satu kriteria utama yang diinginkan.
Selain persyaratan pendidikan sarjana (S1), Kemenkop secara jelas menyatakan:Lebih diutamakan bagi yang memiliki pengalaman dalam pendampingan atau pelatihan koperasi, UMKM, serta pemberdayaan masyarakat.
Ini merupakan tanda jelas bahwa yang dicari bukanlah seseorang yang hanya menguasai teori, melainkan seorang ahli yang sudah terbiasa turun langsung ke lapangan dan berhadapan langsung dengan dinamika masyarakat.
Oleh karena itu, meskipun istilah “spek ultramen” merupakan bentuk sindiran, Kemenkop benar-benar mencari seseorang dengan kemampuan di atas rata-rata untuk memimpin program nasional yang sangat penting ini. Semoga Anda termasuk dalam yang terpilih! **